3

4 1 0
                                    

bel pulang sekolah sudah berbunyi beberapa menit yang lalu.

"gais gua duluan yah bokap gua udah jemput nih" ujar sesil sambil merapihkan barang-barangnya.

"sil bareng kedepan nya ya, supir gua juga udah nyampe" ujat letha meninggal kan kedua temannya.

"balik sama sapa lo" tanya lena ke emi
"biasa gua bawa motor" jawab emi

"yok lah mi ke parkiran" kata lena yang hanya di balas anggukan oleh emi.

Beberapa menit berjalan akhirnya mereka berdua sampai di parkiran.

"gua duluan" ucap emi sambil menyalakan mesin motor nya.
"yoi hati-hati mi" jawab lena, emi sudah menjalankan motor nya sekarang hanya tersisa alena di parkiran itu.

"eh lo cewek yang tadi siang gua tabrak kan di koridor" tanya seorang laki-laki

"kenapa" jawab alena dengan ketus

"Kenalin gua fadlan, Fadlan Alexander" ucap laki-laki itu sambil menyebutkan namanya.

"gapenting" jawab lena sambil meninggalkan laki-laki itu, lena langsung memasuki mobil dan menyalakan mesin mobil itu, mobil lena melaju meninggalkan  laki-laki itu sendirian.

"suatu saat lo akan jadi milik gua" ujar fadlan dengan tampang misterius.

Setelah beberapa menit menempuh perjalan menuju rumah nya, akhirnya alena sampai ke rumah nya. Saat sudah masuk ke dalam rumah, rumah itu terasa sangat sepi seperti tidak ada kehidupan padahal sekarang susah jam 15.30.

"huh paling bunda lembur lagi" ujar alena bermolog sendiri sambil berjalan menaiki tangga menuju kamar nya.
Setelah sampai dikamar alena langsung tiduran di kasur nya tanpa menggati baju.

"kapan ya gua bisa ngerasain kumpul keluarga kaya orang-orang" kata alena sambil memandang langit-langit kamarnya. Kamar alena memiliki nuansa hitam putih, alena hanya menyukai kedua warna itu.

"yo gua kangen banget sama lo, lo disana apa kabar ya" ujar lena menatap sendu fot yang sedang dipegangnya. " kenapa sih yo lo harus ninggalin gua waktu itu.

Lama termenung akhirnya lena pun terlelap sambil memeluk foto dia dan sahabat kecilnya itu.

Sekarang jam sudag menunjukkan pukul 21.30. Akhirnya lena terbangun dengan seragam yang masih melekat dibadannya itu.
Setelah bangun dari kasurnya lena langsung mandi dan turun untuk makan karena perutnya sudah keroncongan minta diisi.

"bi, bi bunda belum pulang ya" tanya lena sambil berlari menuruni tangga.

"nyonya sedang keluar kota non" jawab bi surti asisten rumah tangga disana.

"ko ga pulang dulu sih bi" Kata lena dengan muka ngambeknya.

"ga sempet katanya non, waktunya mepet" jawab bi surti.

"yaudahlah, bibi temenin aku makan ya aku gamau makan sendirian lagi" kata lena ke bi surti

"tapi non bibi masih harus mengerjakan sesuatu dibelakang" jawab bi surti menolak halus.

"udah bi nanti aja itu mah" ujar lena sedikit memaksa.

Akhirnya bi surti mau menemani alena makan. Ya seperti ini lah keluarga lena, ayah nya yang pergi meninggalkan bunda karena tergoda oleh perempuan lain dan bunda nya yang selalu menyibukkan diri agar tak terus-terusan teringan kenangan dia bersama suami nya dulu.

Alena yang hanya sering ditemani bi surti asisten rumah tangganya. Alena yang sering merenung membayangkan asiknya mempunyai keluarga yang harmonis. Namun semua itu hanya angan-angan yang tak bisa alena capai.

vote and comment ya:)

Pathetic Girls Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang