Setelah kemarin bersenang-senang dengan ketiga sahabat nya. Hari ini yang alena lakukan ada berdiam diri di balkon kamarnya sambil menyesap coklat panas buatan bi surti.
"huh bosen banget gua" ucap alena sambil mengembuskan nafasnya perlahan.
"nonton film aja kali ya" ucap alena sendiri.Akhirnya alena masuk kedalam kamarnya tidak lupa membawa cangkir yang berisikan coklat panas itu.
Setelah mengambil laptop yang berada di meja belajar nya, kini alena merebahkan dirinya di atas kasur dan langsung membuka laptop nya.
Sudah 2 film yang alena tonton, dia melihat jam yang berada di nakas nya. jam sudah menunjukan waktu makan siang, alena pun bergegas membersikan diri dan langsung turun ke bawah menuju meja makan.
"masak apa bi hari ini" tanya alena pada pembantu rumah tangganya.
"masak makanan sesukaan non alena nih, Cumi goreng tepung" jawab bi surti sambil membawa piring itu kehadapan alena.
"wahh makasih ya bi" ujar alena dengan girang. Ya begitu lah sifat alena dia bisa manja ke orang yang sudah akrab dengannya. Dia akrab dengan bi surti kareba bi surti sudha kerja di rumahnya sejak ia tk.
Bi surti tau gimana terpuruk nya alena saat kedua orang tua nya memutuskan untuk mencari kebahagiaan nya masing-masing, bi surti orang yang selalu menyemangati alena yang saat itu sedang down.
Selesai makan alena kembali masuk kedalam kamarnya. Sesampainya di kamar dia mendapatkan satu notif di hp nya.
08789821xxxx
hi
sp y?
gua fadlan, yg kemaren ngajak kenalan di kantin.
Udah di save belum?udh.
tau no gua drmn
darimana aja, yang penting gua bisa chatan sama lo.
Setelah melihat jawaban fadlan, alena pun langsung menutup ponselnya tanpa membalas chat tersebut.
"laki-laki gajelas" jawab alena setelah melock ponselnya.
Seperti malam-malam sebelumnya, alena menatap foto dia dan orang tuanya dulu saat dia masih duduk di bangku tk.
Foto yang menampilkan keluarga bahagia pada masa nya.
Lama menatap foto tersebut alena terlelap.***
Senin adalah hari yang sangat tidak di sukai beberapa ah atau mungkin semua siswa. Termasuk Alena, hari senin adalah hari yang tidak disukai alena karena dia harus berangkat pagi untuk mengikuti upacara.
Sekarang alena dan semua siswa di SMA BIMASAKTI sedang berdiri di tengah lapangan untuk mengikuti upacara yang sedang dilaksanakan.
Keringat bercucuran menetes di dahi alena, dan tiba-tiba dihadapan nya ada tangan kekar yang terulur memberikan sapu tangan. Alena melirik ke arah orang yang memberi sapu tangan, dan ya orang itu adalah fadlan laki-laki yang tidak jelas kalau kata alena.
"gua tau lo kepanasan" Kata fadlan melirik alena. "nih ambil buat lap keringat didahi lo" kata fadlan sambil menyodorkan sapu tangan itu lagi.
"gausah" jawab alena dengan cuek.
"udahlah gausah sosoan nolak, gua tau lo kepanasan" kata fadlan memaksa alena agar sapu tangan yang diberikannya diterima oleh alena.Alena yang malas meladeni ocehan fadlan yang kurang bermutu itupun langsung menerima sapu tangannya.
"thanks" kata alena tanpa memandang fadlan.
"orang nya ada disini kali bukan di depan" saut fadlan yang melihat alena tak mengalihkan pandangannya."jangan ngobrol" kata osis yang sedang berjaga di barisan alena dan fadlan.
Akhirnya mereka pun terdiam hingga upacara selesai.
"selesai juga" kata letha yang sudah berada di samping alena, tadi letha berbaris dibagian depan karena tubuh nya yang kurang tinggi.
"kelas yok panas nih" kata sesil sambil mengipaskan tangan di hadapan mukanya.
Mereka berempat pun berjalan beriringan meninggalkan lapangan upacara.
"Akhirnya ada alesan biar gua bisa nyamperin dia di kantin nanti" kata fadlan menatap alena yang sudah jauh, fadlan berbicara seperti itu karena sapu tangan yang tadi di beri nya belum di kembalikan oleh alena.
Vote and comment ya:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Pathetic Girls
Teen FictionAlena Kaynara seorang gadis cantik dan ceria, namun karena suatu kejadian dia berubah menjadi gadis yang dingin tak tersentuh. Hidup seorang Alena tak seindah kebanyakan orang, dari kecil dia harus menanggung semua bebannya sendiri. Ditinggalkan o...