typo adalah seni. hehe...
Sekarang aku sedang makan siang bersama Taehyung, seharusnya aku suudah makan siang bersama Jimin, tapi kejadian wanita itu membuatku memilih untuk meninggalkan makan siangku bersamanya. Awalnya aku bingung ingin makan siang dimana, dan akhirnya aku memutuskan untuk makan siang di kafe dimana Taehyung bekerja. Aku memaksanya untuk menemaniku makan siang, kebetulan dia juga mendapatkan jam istirahatnya.
"Makan makananmu jangan memandangku seperti itu" ucapku kesal
"Aku tau kau pasti ada masalah" dia tersenyum miring lalu memasukkan pasta ke mulutnya.
"Hm"
"Cerita lah, sekarang aku membuka konseling keluarga" Taehyung sedang mengejekku.
"Aku memintamu untuk menemaniku makan siang, itu saja, jadi cukup nikmati saja makanannya, jangan sampai aku berubah pikiran untuk menteraktirmu" ketusku padanya.
"Galak sekali" cibirnya lalu kembali fokus menikmati Pasta Carbonara nya.
Ponselku yang ada di atas meja bergetar dan aku kembali mengabaikan panggilan tersebut. Sampai pada akirnya getar itu otomatis berhenti
Taehyung yang sedari tadi memerhatikanku akhirnya buka suara "Masalah untuk diselesaikan bukan untuk dihindari. Selesaikan masalahmu dengan Pak Jimin bukannya malah menghindarinya"
Kata-kata menohok Taehyung sukses menghilangkan selera makanku. Baru saja aku menyandarkan punggung ke sandaran kursi tiba-tiba ponselku kembali bergetar, namun itu bukan dari Jimin melainkan jungkook. Taehyung melirik nama yang tertulis diponselku.
"angkatlah mungkin Pak Jimin meminta Jungkook menghubungimu"
Aku tidak menggubris perkataan lelaki bersurai coklat di depanku. Aku tetap menyandarkan tubuh kekursi sambil menunggu getar pada ponsel itu berhenti.
"kenapa tidak di angkat?"
Baik aku maupun Taehyung langsung menengok ke sumber suara. Jungkook sedang berdiri di dekat kami dengan ponsel yang masih berada disamping telingnya.
Aku memutar bola mata malas sebagai jawaban. Tanpa disuruh dia mendudukkan diri bergabung bersama kami.
"Apa kau sedang sekingkuh dariku noona?" pertanyaan Jungkook membuat taehyung hampir menyemburkan saus carbonara itu dari dimulutnya.
Aku melontarkan tatapan elang padanya. Namun Jungkook malah mengalihkan pandangannya ke arah taehyung yang sedang minum, dia seolah-olanh menscan seluruh tubuh Taehyung, dan itu jelas membuat yang ditatap sedikit merasa bingung. "Kau hebat juga mencari lelaki untuk dijadikan selingkuhan" ungkapnya santai. Taehyung lagi lagi hampir menyemburkan air didalam mulutnya.
"Jangan bodoh jungkook" ujarku malas
"Nilai mata pelajaranku semuanya A, aku tidak bodoh"
Aku hanya mengangguk malas sambil bersiap-siap umtuk meninggalkannya sedangkan Taehyung sibuk menutup mulutnya sendiri menahan kekekah.
"Ya sudah terimakasih ri untuk makan siangnya, lain kali kita bisa seperti ini lagi" taehyung mengerling sambil tersenyum tampan kearahku lalu melirik jungkook yang menukikkan alisnya. Aku tau Taehyung sedang menggoda Jungkook yang terlihat sangat posesif itu.
Taehyung mengambil celemek yang dia letakkan di samping kursinya dan itu tidak luput dari penglihatan Jungkook.
"Kau hanya seorang pelayan?" tanya Jungkook sangat tidak sopan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Handsome Stepson
Fanfiction[Jimin, Jungkook] Pernahkah membayangkan setelah lulus kuliah kalian akan menjadi seorang isteri dosenmu sendiri yang telah berumur 38 tahun? Seorang duda yang telah memiliki seorang anak yang hanya terpaut usia lima tahun lebih muda darimu, dan leb...