Belum direvisi, banyak typo, belum sesuai kaidah PUEBI, diksi masih kacau!!
Seperti biasanya di sore hari aku selalu menyiram tanaman bunga Gerbera ku. Benih bunga Gerbera yang pernah Jimin berikan di hari wisudaku. Biasanya aku merasa bahagia jika melihat tanaman itu mulai tumbuh, tetapi kali ini aku kurang semangat, mungkin akibat lelah karena aku baru saja pulang dari rumah Pak Namjoon untuk memberikan les private kepada anaknya.
"Aku pulang" suara pemuda bermarga Im memasuki pendengaranku.
Aku melangkah masuk dan menemukan Jungkook yang tergulai lemah di sofa, sedangkan tas punggungnya tergeletak di tengan ruangan, Jungkook sama lelahnya denganku.
"Akhir-akhir ini kau sering pulang terlambat kook, kenapa?"
"Aku harus latihan basket untuk perlombaan minggu depan" jawabnya malas
Aku hanya menganguk lemah dan mendudukkan diri di sampingnya. Namun secepat kilat dia memelukku dari samping.
"A-apa yang kau lakukan?" tanyaku gugup, aku bisa melihat matanya terpejam menikmati pelukannya.
"Biarkan seperti ini sebentar" ucapnya pelan. Karena aku tidak ingin sesuatu terjadi, aku langsung mendorongnya menjauh "Kau bau kook, sekarang pergi lah mandi" aku beranjak dari sofa. "Apa noona ingin mandi bersama" godanya. Aku hanya memutar bola mataku malas dan meninggalkannya.
"Oh iya oppa, lusa depan teman-temanku wisuda, jadi apa Oppa bisa menemaniku?" aku sedang bertanya dengan jimin yang tengah melepaskan dasi yang melingkar di lehernya. Helaan napas bisa aku dengar.
Dia menatapku dengan senyum teduhnya walaupun aku tahu senym itu sedikit menunjukan rasa penatnya. Dia mendekat dan mengelus puncak kepalaku, aku lantas memejamkan mata menikmati sentuhannya.
"Maaf" satu kata yang keluar dari bibirnya membuatku menganguk mengerti. Aku tau dalam dalam minggu ini dia sangat sibuk bahkan sudah tiga hari belakangan ini Jimin tidak makan bersama aku dan Jungkkook, minggu depanpun Jimin harus ke luar kota. Dan aku paham bahwa dia tidak bisa menemaniku.
"tak apa" aku mengulas senyum, hingga lesung pipitku mungkin terlihat lebih jelas sekarang.
"aku akan menyuruh junngkook untuk menemanimu" senyumku hilang seketika disaat kalimat iu terlontar. Bayang banyang jungkook yang selalu menggoda ku tiba-tiba muncul di kepala. Jangan! Teriakku dalam hati.
"tidak perlu, aku bisa sen-"
"jangan seperti itu, aku ingin kau aman, jungkook bisa menjagamu"
"aku sudah besar, lagi pula aku bukan seorang buronan oppa, kenapa harus dijaga" aku mencibirkan mulut kesal.
"kau harus dijaga, karena kau nyonya Im yang sangat berharga" rayunya sambil mencubit pelan pipiku.
Buah jatuh tak jauh dari pohonnya, mungkin inilah kata yang pas untuk menggambarkan sosok jimin dan jungkook, sama-sama penggoda yang unggul. Bedanya jimin menggoda dengan cara yang manis, sednagkan jungkook kelewataan mesum.
Gedung Aula di kampus sangat ramai, baru saja acara wisuda selesai dan para wisudawan dan wisudawati berhambur keluar menemui keluarga atau teman teman mereka.
"Hyunri..." teriak Eunju dari kejauhan diiringi Hyera dan Yoonji, tnpa basa basi kami berempat berpelukan dan tak lupa memberikan selamat serta memeberikan kado untuk mereka.
"Dimana Pak Jimin" bisik Yoonji
"Dia sedang sibuk"
"Kau bersama siapa?" tanya Eunju sambil mengedarkan pendangan ke sekeliling. Aku mengikuti arah matanya dan aku baru sadar jungkook tidak ada di sampingku.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Handsome Stepson
Fanfiction[Jimin, Jungkook] Pernahkah membayangkan setelah lulus kuliah kalian akan menjadi seorang isteri dosenmu sendiri yang telah berumur 38 tahun? Seorang duda yang telah memiliki seorang anak yang hanya terpaut usia lima tahun lebih muda darimu, dan leb...