Taman adalah tepat terakhir kami hari ini setelah cukup lelah bermain, makan dan tertawa di berbagai tempat. Aku dan Jungkook mengahabiskan waktu seharian untuk melepaskan semua kesedihanku, Jungkook menganggapnya sebagai kencan, aku akui ini seperti kencan, kami berpegangan tangan selayaknya sepasang kekasih, tentu saja awalnya aku menolak, namun Jungkook tetap memaksa. Aku merasa bahwa aku seakan mendua dari Jimin, tetapi bukanakah Jimin melakukan hal yang sama saat pesta perusahannya tadi malam.
"Apa sudah mendingan?"
Aku memandang Jungkook penuh tanya.
"Apa perasaanmu sudah membaik?" tanyanya ulang
"Ya" aku tersenyum lembbut kearahnya, diapun membalas. Aku mengakui jika hari ini aku merasa nyaman bersamanya, mungkin ini efek dari rasa kesepian dan kesedihanku. Jungkook berubah 90 derajat ketika dia bertindak serius.
"Kenapa menatapku seperti itu, apa kau sudah jatuh cinta"
Tanpa kusadari sejak tadi aku menatapnya penuh puja. Lantas aku langsung membuang muka, tentu saja aku malu karena telah tertangkap basah. Kekehan lembut terdengan samar darinya, dan itu menambah rona samar dipipiku.
"Sepertinya aku ingin mminum bir soohye malam ini" racauku mengalihkan pembicaraan.
Tak ada respon dari jungkook. Mendorongku menoleh kearahnya.
"Jungkook? Kenapa kau melamun"
Jungkook terkesiap. Dari tadi jungkook hanya memandang kedepan dangan sorot matanya yag kosong.
"emm apa kau bilang seseuatu tadi?"
Aku menghela napas "Sebaiknya kita pulang saja" putusku sebelum melanjutkan langkah kaki yang sempat terhenti.
Dalam perjalanan pulang aku mengulangi ucapanku, "Hari ini aku ingin minum bir yang ada diapartemen, dan kau tidak boleh ikut minumnya. Kalau kau ingin ikut minum, minumlah susu atau jus saja" ungkapku panjang, "ingin mampir ke minimarket dulu?"
"tidak usah, noona Soohye membelikanku susu pisang tadi pagi, dia bilang itu untukku."
"kalau begitu mampirkan aku ke kedai depan komplek, kita bbeli ayam goreng pedas bagaimana? Itu sangat cocok bukan untuk malam ini"
Jungkook menatapkku sambil mengulum senyum "kenapa kau sangat menggemaskan" suaranya sangan lembut masuk ke pendengaranku. Dia pun kembali fokus kedepan setelah sukses mengacaukan detak jantungku.
Aku meneguk minuman berwarna anggur itu untuk kelima kalinya, mataku terpejam merasakan sensasi dari minuman berbau menyngat itu sedangkan. Jungkook sedang asyik menikmati ayam gorengnya, begitu gemas ketika bibirnya yang tipis menjilat saus yang ada di tangannya. Aku merindukan bagaimana bibir tipis itu menciumku.
Dengan cepat aku menggelengkan kepala berusaha menepis pikiran kotorku, ini adalah efek akhohol yang ku minum.
"noona Soohye bilang susu pisang ini hanya tinggal satu di minimarket dan dia sempat rebutan dengan anak kecil" Jungkook tetawa dengan mulut yang dipenuhi makanan. Aku hanya bisa memandangnya sambil menumpu daguku dengan tangan.
"uhuk" Jungkookk terbatuk, aku yang mulai hilang kesadaran memeberikan tepukan kepunggungnya. "hati-hati" ujarku setengah sadar.
"apa ini sudah kadaluarsa? Rasanya sangat aneh"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Handsome Stepson
Fiksi Penggemar[Jimin, Jungkook] Pernahkah membayangkan setelah lulus kuliah kalian akan menjadi seorang isteri dosenmu sendiri yang telah berumur 38 tahun? Seorang duda yang telah memiliki seorang anak yang hanya terpaut usia lima tahun lebih muda darimu, dan leb...