Happy Reading
Maaf kalau banyak Typo💙🌸
Setelah menuruni Taksi yang tadi ia tumpangi, Zasya mengumpulkan tenaga untuk mendorong Kursi Roda yang sekarang menjadi tumpangan gratis bagi Bima. Setelah berdebat hampir se jam akhirnya keinginan Zasya untuk mengantarkan Bima pulang kesampaian. Sekarang mereka sudah berada di depan rumah Bima.
" Stop " ketus Bima.
Zasya kaget karena Bima yang tiba-tiba mengejutkannya dengan berkata seperti itu.
Dahi nya mengerut memikirkan apa yang akan di lakukan oleh Bima.Bima yang duduk membelakanginya tiba-tiba berdiri. Zasya yang melihat itu lansung membulatkan matanya karena kenekatan dari seorang Bima. Padahal pesan Dokter Alan sebaiknya Bima pakai Kursi Roda.
"Bim, jangan berdiri dulu duduk aja, biar gue aja yang dorong" Kata Zasya.
Bima berbalik menghadap ke arah Zasya. Sebelah Sudut bibirnya terangkat, membuat seulas senyum sinis.
"Jangan lebay deh, Gue bukan anak SD yang bakalan nangis gara-gara ga kuat jalan abis dari keluar rumah sakit" Ucapnya.
"Kata Dokter kan lo ga boleh kecapek an dulu" Zasya terus memaksa Bima untuk kembali duduk ke Kursi Roda itu, namun sama keras kepalanya dengan Zasya, Bima juga bersikukuh tidak mau menduduki kursi itu lagi.
"Lo pikir gue ibu-ibu abis bersalin" kekeh Bima. Bahkan disaat seperti ini cowok itu masih sempat melayangkan lelucon yang sama sekali tidak enak di dengar.
Zasya mengerucutkan bibirnya, Bima memang Es Batu plus Kepala Batu.
"Yaudah terserah lo, yang sakit kan elo, ngapain gue yang khawatir haha, nyesel gue ngawatirin lo bim" ujar Zasya ia sudah kelewat kesal dengan Bima.
"O yaudah lo pergi aja, ga usah khawatirin gue, dan stop ngurusin hidup gue" kata Bima cuek bahkan tak sedikitpun menatap Zasya.
Kecewa mendengar jawaban Bima, akhirnya Zasya menyerah, sekeras apapun Ia berbuat baik pada Bima pasti tak akan berefek apa-apa pada seorang Bima. Tanpa berkata apa-apa lagi Zasya memutar tubuhnya, hingga ia membelakangi Bima. Dan mulai melangkah menjauhi Bima.
Bima melirik Zasya, yang kini hanya menampakkan punggungnya.
"Jangan balik lagi" Katanya, namun tak di respon apa-apa oleh zasya yang tetap melangkah perlahan.
Beberapa langkah setelah meninggalkan Bima titik-titik air kecil jatuh menerpa tubuh Zasya, begitupun jalanan. Hujan mengusai zona bumi mereka saat ini.
Sebelum hujan mengguyur deras, Bima langsung memasuki rumah nya, Ia tak berniat untuk menahan Zasya pergi. Sesaat setelah memasuki rumahnya, bima langsung di sambut oleh Yani.
"Assalamu'alaikum bi Yani" ucapnya sambil tersenyum ke arah Yani.
"Waalaikum salam den, alhamdulillah den bima baik-baik aja" Jawab Yani dengan senyum semeringah nya.
"Ya iya lah bi, Bima masih bisa berdiri gini itu artinya bima baik-baik aja" Bima tertawa kecil. Yani pun tersenyum melihat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because of You
Teen FictionCerita tentang gadis SMA bernama Zasya Adriana yang selalu ceria namun memiliki kisah miris di keluarga ,seorang gadis yang selalu berusaha tetap kuat di hadapan semua orang, namun selalu tumbang ketika kembali ke keluarganya, Zasya merupakan muri...