8

75.6K 411 0
                                    

Kemudian Ima mulai membuka bibir mungilnya dan mencoba mengulum penisku. “Mm..” gumamnya.

Penisku mulai masuk seperempat ke mulutnya kemudian Ima berhenti dan lidahnya mulai beraksi dibagian bawah penisku sambil menghisap-hisap penisku.

“Serrp.. serrp.. serrp..”

Tangan kirinya memegang pantat kananku dan tangan kanannya memilin-milin batang penisku, nikmat sekali rasanya.

“Aahh.. sshh…” Aku menikmati permainannya.

Lalu mulut mungilnya mulai menelan batang penisku yang tersisa secara perlahan-lahan, kurasa kenikmatan yang amat sangat dan kehangatan rongga mulutnya yang tidak ada taranya saat penisku terbenam seluruhnya di dalam mulutnya. Agak nyeri sedikit diujung helmku, tapi itu dikalahkan nikmatnya kuluman bibir iparku ini. Ima mulai memaju mundurkan gerakan kepalanya sambil terus mengulum penisku.

“Sshh.. aahh.. enak.. Ima..a hh.. terus .. sayang.. uuhh..” gumamku.

Lidahnya tidak berhenti bermain pula sehingga aku merasakan goyangan-goyangan kenikmatan di penisku dari ujung kaki sampai ke ubun-ubun, nikmat sekali, aku mengikuti irama gerakan maju mundur kepalanya dengan memaju mundurkan pinggulku, kedua tanganku kubenamkan dirambut kepalanya yang kuacak-acak, Ahh nikmat sekali rasanya

“Clop.. clop.. clop..”

Setelah itu dengan agak membungkukkan posisi tubuhku, tangan kananku mulai mengelus-elus punggungnya sedangkan tangan kiriku mulai meremas-remas buah dada kanannya, kuremas, kuperas, kupijit dan kupuntir puting susunya, desahannya mulai terdengar mengiringi desahan dan rintihanku sambil tetap mengulum, mengocok dan menghisap penisku.

“Ima.. mmhh..” rintihku.

Mendengar rintihanku, Ima makin mempercepat tempo permainannya, gerakan maju mundur dan jilatan-jilatan lidahnya yang basah makin menggila sambil dihisap dan disedot penisku, dipuntir-puntirnya penisku dengan bibir mungilnya dengan gerakan kepala yang berputar-putar membuat seluruh persendian tubuhku berdesir-desir dan aku merintih tak karuan.

“Aahh.. Ima.. oohh.. mmnghh.. gila benerr.. oohh..” Kuluman dan hisapannya tidak berhenti hingga 20 menit.

“Gila luh.. 20 menit gue oral kamu nggak klimaks.. sampai pegel mulut gue.” katanya sambil berdiri dan melingkarkan kedua tangannya di leherku untuk kemudian kami berciuman sangat panas, Ima sambil berdiri berjinjit karena tinggiku 172 cm, sedangkan dia 160 cm. 5 menit kami menikmati ciuman membara.

Lanjut =>

Skandal TerlarangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang