3. Atis

49 14 15
                                    

“Ini kumbang hama bubuk kacang hijau.”

Kambodja cukup terkejut karena bisa menjumpai serangga itu di dalam lemari makanan. Dia meletakkan kantung berisi kacang hijau ke bidang datar tinggi, membiarkan si anak perempuan ikut melihat. Di dalam kantong, biji legum tersebut tampak abnormal karena permukaannya terdapat lubang kecil mirip bintik. Selain itu, banyak serbuk halus di bagian dasar, serta terlihat beberapa insek hitam mirip kutu.

Menurut buku yang Kambodja temukan di miniperpustakaan sekolah, hama bubuk sering menyerang komoditas kacang hijau di gudang penyimpanan dan menimbulkan kerugian ekonomis yang besar. Fase imago atau dewasa berupa kumbang akan meletakkan telur ke permukaan biji. Larva yang menetas membuat lubang lalu masuk ke dalam biji dan memakan isinya. Setelah mengalami metamorfosis sempurna, serangga dewasa akan keluar melalui lubang yang telah dibuat saat fase larva atau membuat lubang baru, kemudian mencari pasangan dan melakukan perkawinan.

Kambodja mengakhiri penjelasan dengan meneguk segelas air putih dari teko.

Si anak bergeming. “Mbak, aku tidak paham penjelasannya.”

“Hmmm … pokoknya, kalau bijinya terlihat ada kayak lubang kecil seperti ini, itu tandanya ada hama bubuk.”

Kambodja menunjuk seraya tangan satunya mengaduk biji-biji kacang hijau, menampakkan sejumlah kumbang kecil yang hilir mudik kemudian bersembunyi.

“Apakah masih aman untuk dikonsumsi?” tanya si anak kecil, penasaran.

“Tentu saja tidak. Hama bubuk kacang hijau dapat menyebabkan reaksi alergi bagi beberapa orang. Alergi itu seperti pengin muntah, pusing, sakit perut, dan lain-lain. Makanya kalau mau makan itu harus lihat-lihat dulu apa yang dimakan. Coba kalau kita makan bubur kacang hijau pakai kacang hijau yang ada serangganya ini, bisa saja nanti kita sakit, atau mungkin kita demam terus pas malam hari mimpi buruk, terbayangkan hantu seram.”

Anak perempuan berseru, “Ah, aku pernah dengar cerita itu!”

“Benarkah?”

“Iya! Mas Ghe pernah menceritakannya!”

Mulailah si anak berkisah dengan perasaan membuncah.

Pada suatu hari, seorang anak kecil tidak mau memakan sup kacang hijau yang sudah susah-susah dibuatkan ibunya, dengan alasan bahwa kacang hijau rasanya tidak enak. Ibunya sangat sedih, kemudian mengatakan bahwa anak itu akan diberikan pelajaran yang setimpal.

Malamnya, si anak kecil mendapatkan mimpi buruk. Butir-butir kacang hijau yang berjumlah banyak tahu-tahu bergerak sendiri, bersatu membentuk sosok neneknya yang sangat mengerikan. Sosok itu mengatakan bahwa apabila si anak tidak makan masakan buatan ibunya, dia akan datang lagi pada malam hari. Si anak sangat ketakutan dan berjanji akan memakan masakan ibunya. Kemudian, sosok mengerikan itu pun menghilang.

Pagi harinya, si anak menikmati sarapan berupa sup kacang hijau buatan ibunya dengan lahap. Ternyata rasanya enak sekali. Si anak pun bahagia dan ibunya senang. Mulai saat itu, si anak memakan masakan ibunya dengan sukacita dan tidak akan pernah memprotes lagi.

Cerita selesai. Perempuan kecil itu terkekeh-kekeh, menyembunyikan kedua tangan ke balik punggung, lalu mendongak guna menatap Kambodja.

“Sungguh cerita yang bagus. Amanat di dalamnya sangat penting untuk kamu contoh.”

Kambodja kemudian memandang kantung di atas bidang datar yang berisi kacang hijau nan diserang hama bubuk.

“Kalau begitu, kita cari makanan lain saja, ya.”

Wanita berparas cantik itu menyayangkan tidak jadi membuat bubur kacang hijau, padahal sudah menyiapkan semua bahannya. Dia pun memberikan senyum maklum kepada si anak, yang dibalas senyum juga--barangkali.

People under Construction Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang