Apa yang baru saja terjadi? Apa itu nyata? Aku segera berdiri dan lari menuju pintu untuk menguncinya. Aku benar-benar terkejut pada kejadian beberapa detik yang lalu.
Apa-apaan ini? Sekarang apa yang harus aku lakukan? Bibirku rasanya sakit sekali, walaupun aku tidak merasakan darah di mulutku, tapi tetap saja, gigitan yang Jennie lakukan membuat bibirku menjadi bengkak.
Aku takut, aku membutuhkan sesuatu untuk mengeluarkanku dari situasi ini, jadi aku memutuskan untuk mandi air yang sangat dingin karena itu adalah hal pertama yang harus aku lakukan.
Aku merasa sangat gugup, seluruh tubuhku gemetar. aku tidak mengerti mengapa itu bisa terjadi padaku? Mengapa gadis itu mengintimidasiku seperti itu. Sekarang dirumah ini hanya ada kami berdua!
Apa yang harus aku lakukan dengan gadis itu sepanjang hari?
Bahkan setelah apa yang terjadi, aku tidak tahu apakah aku akan meninggalkan kamarku atau aku akan tetap tinggal sampai seseorang datang untuk menyelamatkanku.
Setelah 1 jam, aku keluar dari kamar mandi, lalu melihat diriku di cermin. Gigitan yang diberikan Jennie membuat bibirku merah dan bengkak.
Apa yang akan aku katakan kepada Rose jika dia melihat bibirku seperti ini? Aku memutuskan untuk tidak terlalu memikirkannya dan aku segera mengenakan celana training abu-abu dan kaus hitam, lalu duduk di tempat tidur sambil merenung.
Haruskah aku pergi keluar? atau haruskah aku didalam saja? Tapi Leo belum sarapan, dan aku juga belum. Apa yang harus aku lakukan? Sudah hampir dua jam sejak Jennie memojokkanku di kamarku sendiri.
Aku kelaparan, dan kucingku? Dia juga butuh makanan sepertiku.
Emmm.... Jisoo! Oh iya, Jisoo! Aku harus meminta bantuan padanya. Aku meraih ponsel untuk menghubungi Jisoo. Dia satu-satunya orang yang bisa menyelamatkanku.
Dering pertama ... Dering ke-5. Sialan!
Aku menutup telepon lalu menghubunginya lagi.
Dering pertama. Dering ke-4. Dan akhirnya Jisoo menjawab telponku.
"Haloooo." Suaranya terdengar parau. Astaga! Apa dia masih tidur?
"Jisoo, ini Lisa. Kau harus datang ke rumahku sekarang!"
"Astaga! Ini masih sangat pagi Lisa, aku masih ingin tidur."
"Jisoo-Jisoo ...."
"Bye." dan dia menutup teleponku.
Brengsek Jisoo!
Aku bersikeras lagi, tapi bajingan itu terus mematikan panggilanku. Kali ini aku tidak akan menyerah karena aku benar-benar membutuhkan bantuannya.
2 jam kemudian.
Aku telah bersikeras pada Jisoo tetapi tidak berhasil. Aku akhirnya mengumpulkan keberanian untuk meninggalkan kamarku.
Aku mengepalkan tanganku dengan erat dan siap untuk menyerang gadis sialan bernama Jennie itu jika dia berani mendekatiku.
Aku berjalan perlahan melewati kamar sampai aku mencapai tangga, lalu membungkuk untuk melihat ke lantai bawah dan sejauh ini gadis gila itu tidak terlihat.
Aku berjingkat ke bawah sampai mencapai anak tangga paling bawah sambil melihat sekeliling ruangan setelah itu mulai berjalan dengan sangat pelan ke arah dapur.
"Hai"
Astaga!
Suaranya yang seksi membuatku takut, sampai aku terlonjak dan jatuh ke lantai. Aku berbalik dan ternyata ada Jennie, mengenakan jeans putih pendek, dan blus lengan biru muda serta seringai sialan itu di wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DANGERIOUS MEONG (GXG)
Teen FictionApa yang terjadi jika pacar ayahmu pindah ke rumahmu bersama dengan calon ibu tirumu yang memiliki seorang anak perempuan yang imut dan juga seksi? Itulah yang terjadi di kehidupan Lalisa Manoban. Seorang gadis berusia 22 tahun yang masih belajar di...