Part 1 - Kota x Yang x Sunyi

1.2K 159 66
                                    

Setelah menyelesaikan game Greed Island, Gon dan Killua berpisah dengan Bisky untuk melanjutkan perjalanan mereka bertemu dengan Ging.

"Gon, sebelum kita menggunakan accompany, bagaimana kalau kita jalan-jalan sebentar dulu?" usul Killua.

"Duh, padahal aku ingin cepat-cepat bertemu dengan Ging. Tapi, perutku juga sudah berteriak kelaparan. Aaaaa, mana yang harus kupilih." Asap keluar dari kedua telinga Gon.

"Lebih baik kita cari tempat makan saja. Selama kita punya kartu accompany, kita bisa mengujungi Ging kapan saja."

"Yang kau ucap benar juga. Yosh! Ayo cari tempat makan!" seru Gon bersemangat sambil mengangkat kedua tangannya. Killua yang melihat Gon hanya bisa mengangguk sambil tersenyum kecil.

"Killua," sahut Gon.

"Hmm?"

"Terimakasih."

"Untuk apa?"

Gon tersenyum lebar sambil berkata, "Terimakasih karena selalu menemaniku. Tanpamu, aku tidak yakin bisa melewati semua ini. Karena itu, terimakasih, Killua."

Killua yang mendengar hal tersebut langsung tersipu. "Hentikan dasar bodoh, itu sangat memalukan. Yah, lagipula aku tidak betah di rumah, jadi aku memeutuskan untuk pergi denganmu."

"Haha, kau selalu berkata seperti itu."

"Terserah. Pokoknya sekarang kita cari tempat makan dulu," ujar Killua pada Gon. Gon membalasnya dengan anggukan bersemangat dan berlari mendahului Killua.

"Apa yang kau tunggu? Ayo cepat!"

Killua tersenyum tipis, "Ya."

"Aku yang seharusnya berterimakasih padamu, Gon."

***

Kota Stalin, sebuah kota yang berada di tengah-tengah hutan. Populasi di kota ini tidak terlalu banyak, kurang lebih hanya ada 10.000 jiwa yang tinggal di kota ini. Konon katanya, terdapat sebuah reruntuhan kuno yang terkubur di kota ini.

Di sebuah tempat makan di Kota Stalin, seorang gadis nampak sedang menyantap salad yang ia pesan. Dirinya mengenakan mantel dengan tudung berwarna [f/c], dengan rambut berwarna [f/c]. Namanya adalah [Name]

Seorang pria mendekati [Name] sambil tersenyum nakal. Pria tersebut berkata, "Adik manis, maukah kau ikut dengan paman? Paman akan mengajakmu ke tempat yang menarik."

"Tidak tertarik, pergi sana."

Pria itu nampak kesal, namun dia tidak kunjung menyerah.

"Kalau begitu, apa ada tempat yang kamu ingin tuju?"

"Hmmm, aku sedang mencari reruntuhan kuno di kota ini, apa kau tahu?"

"Ohh, reruntuhan kuno. Tentu saja tau, mari paman antar."

"Hmmm, baiklah." [Name] akhirnya mengikuti pria tersebut.

Mereka berdua keluar dari tempat makan. Tapi, bukannya mengantar ke reruntuhan kuno, [Name] malah dibawa ke sebuah jalan buntu yang jauh dari orang-orang.

"Hei, mana reruntuhannya?"

Pria tersebut menyentuh pundak [Name] sambil tersenyum nakal. [Name] hanya diam saja dan tidak melakukan apa-apa.

"Hei, apa kau berbohong? Jawab aku," ucap [Name] dingin.

Pria tersebut tidak menjawab, senyuman di wajahnya makin lebar. Sepertinya, dia akan melakukan hal yang buruk pada [Name].

"Begitu, ternyata kau berbohong ya."

Dengan cekat [Name] menjauhkan tangan pria itu dari pundaknya, kemudian memegang tangan kanan pria itu dan membantingnya ke tanah.

Hunter x Hunter: The Cursed Palace [CharXReader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang