!Mengandung unsur kekerasan dan penggunaan bahasa kasar!
Hujan deras mengguyur kota Seoul malam ini. Guntur menggelegar membelah langit . Suara langkah kaki bersepatu menggema, mememuhi setiap sudut gedung tua nan lapuk itu.
Belasan pria bertubuh kekar serba hitam menyusuri lorong-lorong gelap tanpa cahaya lampu atau bulan sekalipun. Serasa akan runtuh saja gedung itu setiap mereka menapaki anak tangga.
Sampai mereka berhenti di lantai paling atas. Lampu² bersinar temaram, bau amis menguar bersatu dengan udara menusuk hidung mempeningkan kepala siapapun yg menginjakkan kakinya di tempat busuk itu. Bahkan burung pun akan tepar jika terbang di atasnya. Namun semua itu tidak berlaku bagi pria-pria ini.
Seolah tak punya hidung atau memang sudah biasa, mereka berdiri dengan wajah datar tanpa ekspresi.
Seorang pria paruh baya terduduk lemas berlumur darah sendiri dengan tangan terikat ke belakang. Luka sayatan dan lebam melengkapi kekacaun nya. Entah berapa kali besi pipih menggores kulit putih nya.
"Selamat malam... - Tuan Souwon? " sunggingan senyum tercetak samar dibibir sang pemilik suara. Lebih tepatnya senyum meremehkan. Sedangkan lawan bicaranya hanya mendecih tak suka.
"Aku membawa kejutan indah untukmu". Souwon masih tak bergeming dan masih bergelut dengan kebisuannya.
Perlahan diangkat kepalanya meski sakit menjalar disetiap inci tubuhnya. Teriakan wanita yg sama sekali tak pernah di harapkan sampai berada di tempat terkutuk ini melesat masuk ke lubang telinga tanpa permisi, meski satu telinganya telah berpisah dari kepala, setidaknya satu lagi masih berfungsi.
Biru keunguan menghiasi wajah putih nan cantik wanita bergaun merah selutut itu. Ia diseret dengan kasar dan di dorong keras hingga tersungkur diatas genangan darah suaminya.
"Bukankah kau tak bisa jauh dari istri cantik mu ini, tua bangka?" suara bass pria jangkung yang ada di depannya terdengar memuakkan di telinga Souwon.
Yuna menutup mulut tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Sesak seketika menyerang dadanya. Dengan tangan bergetar, di sentuh pipi sang suami yang basah penuh darah.
"KAU BRENGSEK DASAR MANUSIA GILA!!!" Teriak Yuna keras dengan emosi yg memuncah. Tak ada secuil rasa takut di hatinya tak peduli apapun yang akan menimpanya, hanya amarah yang ada. Bagaimana tidak? Siapa yang menyangka kalau baru saja ia masih bersenang-senang dan memadu kasih, hingga beberapa jam kemudian dihadapkan dengan kucuran darah sang suami.
"Ikat dia" Seketika dua pria besar mecekal lengan Yuna kasar. Ia berusaha meraih tubuh Souwon untuk merengkuhnya, tapi tangan pria-pria itu lebih berkuasa dari tenaganya. Souwon hanya mampu menangis. Tak peduli perih mendera pipinya oleh air mata. Ingin rasanya ia menikam orang laknat itu.
"Tunggu!... " Entahlah apalagi yg akan dilakukan lagi oleh pria iblis yang notabene nya adalah boss dari para pria biadab ini.
Pria itu berjongkok mensejajarkan posisinya dengan Souwon, mengikis jarak di antara mereka. Tersenyum licik seakan ide kotor telah bersarang di otaknya. Souwon sangat muak dengannya, andai tak ada tali yg mengekang tangannya, pasti hantaman keras sukses mendarat mulus di hidung mancung pria pirang itu hingga patah.
"Apa kau ingin ku perdengarkan desahan istrimu?" Seringai pria itu berhasil membelalakkan mata Souwon, nafasnya tercekat. Bagaimana bisa hal gila itu bisa berlandas sempurna di otaknya.
"Ku-kumo-hon Taehyung.. Habisi saja a-aku, tolong le-paskan istriku. Tolong" Dengan tenaga yg tersisa di tahannya rasa sakit yg begitu menyiksa saat kata demi kata di lontarkan. Ia terus memohon dengan mata yg penuh penderitaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
TARGET ⚔ - Kth
ActionKim Taehyung, mungkin Tuhan melewatkan pembagian hasrat cinta pada makhluknya yang satu ini. Sampai psychopath tampan bak titisan dewa incaran para mafia ini bertemu sang penguasa sebenarnya yang sejiwa dengannya hingga semakin menambah parah luka m...