This Is Not Prank 2 ! ✔️

3

.

.

.

Konser Super Show baru saja selesai beberapa menit yang lalu.

Syukurnya Donghae bisa mengikuti konser karena sudah merasa lebih baik.

Mereka tengah menikmati makan di dalam ruang tunggu khusus mereka.

Berbagai macam makanan kiriman fans telah berjajar rapi.

Mereka makan dengan rakus. Dari jajanan ringan hingga makanan berat mereka makan semuanya.

Donghae yang sedang menyeruput jus alpukatnya tertarik dengan kotak makanan berwarna merah, ukurannya kecil namun mewah dihiasi dengan pita emas. Kotak makanan itu belum dibuka.

Di sisi kotak itu tertulis,

'Donghae oppa saranghae, fighting ♥'

Donghae mengulas senyum tipis. Sungguh ia sangat mencintai penggemarnya. Dengan penasaran ia membukanya dan seketika memekik,

"Chicken Doritang!"

Itu makanan kesukaan Donghae.

Dengan segera Donghae beranjak dari sana menuju sofa di pojok ruangan.

Member lain hanya menggelengkan kepalanya. Donghae selalu begitu jika bertemu makanan kesukaannya, tidak mau berbagi.

Donghae menyuapkan suapan pertama ke dalam mulutnya.

"Wah enak sekali!"

Akhirnya ia makan dengan rakus seperti belum makan tiga hari.

"Uhuk Uhuk!"

Saking semangatnya hingga tersedak.

"Astaga pelan-pelan Donghae. Walaupun itu kesukaanmu, jangan rakus seakan-akan kau tidak bisa memakannya lagi"

Heechul berkomentar pedas yang ditanggapi cengiran polos Donghae.

"Hehe maaf hyung"

Setelah menyeruput jus alpukatnya, ia melanjutkan makan.

"Donghae itu kebiasaan sekali, kalau bertemu kesukaannya menjadi pelit" cibir Kibum.

"Ya, seperti Leeteuk hyung" sahut Kyuhyun sambil terus memakan jajangmyeon.

"Yak, kenapa aku dibawa-bawa?" Leeteuk tak terima.

"Kau kan pelit hyung"

"Yak! Adik kurang ajar"

Leeteuk mendelik garang.

Hampir saja tangannya melayang ke bahu Kyuhyun tapi diurungkan.

Kali ini ia harus bersabar karena makanan dihadapannya lebih menggoda ketimbang menanggapi ucapan adiknya yang tidak tau sopan santun itu.

"huk uhuk"

Ditengah ajang makan, Donghae lagi-lagi tersedak.

Tapi tidak ada yang menoleh padanya, tersedak biasa pikir mereka.

Donghae meletakkan sumpitnya.

Lalu tangannya beralih memegang lehernya.

Entah kenapa, kerongkongannya terasa terbakar, padahal jelas-jelas makanannya ini tidak pedas ataupun panas.

"Uhuk uhuk!"

Ia memejamkan matanya erat menahan sakit yang menyerang.

Belum selesai dengan urusan kerongkongannya, kini perutnya mendadak sakit luar biasa.