5

474 45 73
                                    

.

Hi... I'm comeback hehe...
Maaf membuat kalian menunggu lama :(
Maaf jika sudah mengecewakan kalian :(

Chapter ini aneh banget, maaf jika chap ini sangat mengecewakan:(

Beribu maaf saya ucapkan untuk kalian walaupun mungkin tidak bisa menebus kesalahan saya:((

3,2 K. Agak panjang sedikit 'kan hehehe....

Maaf, dan Terima kasih bagi yang masih setia dengan FF ini.. sayang kalian banyak-banyak~💞

*Italic for flashback

.

.

.

.

⚠️⚠️⚠️

ADEGAN KEKERASAN

⚠️⚠️⚠️

.

.

.

.

Happy reading

.

.

Langit berwarna hitam pekat tanpa bulan dan bintang yang menerangi. Angin berhembus kencang membuat bergidik siapapun yang merasakannya.

Waktu menunjukan pukul satu dini hari. Waktu yang tepat untuk manusia terlelap dalam mimpi indah. Namun hal itu tidak berlaku pada dua orang pemuda yang sedang berlari menembus gang-gang kecil yang remang-remang dan kumuh.

Donghae tidak mengerti. Ia merasa dejavu. Angin dingin tidak dirasa karena tubuhnya telah basah keringat. Napasnya memburu dan kakinya ngilu minta istirahat. Namun ia tidak bisa berhenti barang sedetik saja.

Eunhyuk pun keadaannya tak jauh beda dengan Donghae. Mereka sama-sama payah. Mereka tidak tahu sudah seberapa lama dan seberapa jauh mereka berlari menggunakan piyama. Bahkan kini mereka berada di daerah yang tidak mereka ketahui.

Semua ini bermula ketika Donghae sedang tidur malam di kamar bersama Eunhyuk yang berjanji akan menemaninya.

^^^

Semua tampak normal dan baik-baik saja. Hingga saat waktu menunjukkan pukul sebelas malam, tiba-tiba ada dua orang pria berpakaian hitam masuk ke kamar Donghae melalui pintu yang menghubungkan kamar dengan balkon. Mereka memanjat balkon dari bawah.

Eunhyuk yang terusik dengan suara knop pintu yang dibuka, akhirnya terbangun dan terkejut melihat dua orang asing dihadapannya.

Ia segera berdiri dan menarik lengan Donghae yang masih terlelap hingga Donghae terkejut dan ikut berdiri dengan masih terkantuk-kantuk.

"Annyeong..."

Donghae langsung membuka matanya lebar ketika mendengar suara pria yang berat dan dingin.

"Siapa kalian!"

Mereka ingin melawan, namun dua orang asing itu bersenjata. Dan senjata itu membuat Donghae dejavu dan ketakutan yaitu pisau jagal.

Akhirnya Eunhyuk segera menarik tangan Donghae dan keluar dari rumah itu. Baru saja Donghae ingin memanggil Pak Kim untuk meminta pertolongan, namun mereka terkejut duluan melihat Pak Kim telah tergeletak di halaman dan bersimbah darah.

This Is Not Prank 2 ! ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang