Part 8

12.5K 1.5K 310
                                    

Jangan lupa vote & coment

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pernahkah kalian membayangkan berada di dalam kuasa seorang pria berwajah tampan serupa Dewa Yunani? Rahang tegas dengan sisa-sisa bulu halus yang tercukur rapi, dan hampir seluruh bagian wajah terukir dengan sempurna, tanpa cela sedikitpun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pernahkah kalian membayangkan berada di dalam kuasa seorang pria berwajah tampan serupa Dewa Yunani? Rahang tegas dengan sisa-sisa bulu halus yang tercukur rapi, dan hampir seluruh bagian wajah terukir dengan sempurna, tanpa cela sedikitpun. Lalu, mata tajam yang tiba-tiba berubah menjadi sayu, seolah tengah menawarkan sebuah kesepakatan, 'Hello, Baby Girl! Please, come to me! Tenang saja, aku tidak akan menyakitimu.'

Harus Queen akui, Rafael terlalu pandai menguasai seseorang hanya dengan menatap matanya. Tatapan tajam, tapi menghunjam jauh di kedalaman mata lawannya. Dan seperti virus mematikan, dengan cepat menyebar dan membuat lawan takluk di tangannya.

"Ahhhh ...." Desahan itu lolos begitu saja dari bibir Queen, saat lidah Rafael dengan nakal menyusup lebih jauh melewati bibir Queen.

Jadi ini rasanya berciuman? Tolong, Queen bahkan tidak tahu bagaimana ia harus mendefinisikan rasa nikmat yang menggelenyar di sekujur tubuhnya. Yang ia tahu, ia merasakan panas, dan darah mengalir deras melewati molekul terkecil di tubuhnya.

Rafael seolah tidak ingin menghentikan kenikmatan ini. Ia terus saja mencecap manisnya bibir Queen. Dan saat dirasa Queen sudah tidak memberontak lagi, Rafael melepas cengkeramannya, tangannya beralih meraih tengkuk Queen dan semakin memperdalam ciumannya.

Oke, ini di luar skenario. Jika awalnya ia hanya ingin mencium Queen sebentar saja, tetapi ia berubah pikiran. Queen memang tidak membalas ciuman Rafael, tetapi gadis itu jelas menikmati saat Rafael mengeksplore mulutnya.

Oh, tidak! Rafael terjebak oleh permainannya sendiri. Ia hampir tidak mempercayai apa yang tengah dirasakannya. Ia hanya mencium bibir Queen, lalu kenapa gairahnya melonjak begitu cepat? Tubuh Queen yang terhimpit olehnya, membuat darah mengalir cepat ke pusat tubuhnya. Tidak, gairah Rafael tidak mungkin secepat ini terpancing.

Jika Rafael tidak cepat-cepat menghentikan ciumannya, Rafael tidak bisa menjamin Queen akan selamat dari milik Rafael yang sudah berdenyut nyeri. Big no! Ini belum saatnya, bukan waktu yang tepat untuk mencicipi gadis di hadapannya.

TrappedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang