Eirene Artemis Xander

43 3 0
                                    

-Demon Devils-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Demon Devils-


Mata abu-abu itu terfokus membidik target didepannya jari-jari tangannya sudah berada pada tali dan gerakannya sudah di fase primary-draw dimana tali pada busur panahannya sudah berada pada bagian dagu bibir dan hidung, dihembuskannya perlahan nafasnya memusatkan semua kefokusannya pada satu target didepan, tubuhnya sudah relaks dan jari-jarinya siap untuk melepas tali busur dengan teknik dead release dimana setelah tali dilepas tangan masih menempel pada dagu seperti sebelum tali dilepas

Dirasa anak panah sudah tepat sasaran melalui ekor mata coklat madunya jari-jarinya dia rilekskan dan anak panah meluncur sempurna ketarget bidikannya dan yaps poin 10 dia dapatkan.

Tepukan dari arah belakang terdengar olehnya segera dia menoleh disana cowok dengan rambut coklat perlahan mendekat kearahnya

"Makin jago aja teknik lo"

Dia tersenyum malu lalu menurunkan pelan busur kebanggaannya, busur pemberian almarhum kakeknya dengan ukiran namanya yang indah disekujur kayunya

Eirene Artemis Xender

"Bisa aja kak mujinya" ucapanya dengan kekehan dari bibir mungilnya

Leon Gilbert Louis cowok yang menjadi kakak kelasnya itu ikut tersenyum manis sambil membenarkan rambut yang berserakan nakal dikeningnya

"Bener, lo semenjak diangkat jadi ketum panah skill-nya oke juga. Bisalah tanding sesekali"

Mantan ketum panahan itu menyelipkan nada candaan di akhir ucapannya, semenjak satu tahun masa jabatannya menjadi ketum ekskul panahan itu banyak diminati oleh murid SMA Garuda mungkin karna sosok ketum yang memiliki visual tampan juga beberapa pembina yang tidak kalah tampannya

Tapi bagi Eirene visual dari kakak kelasnya itu bukan faktor utamanya dalam mengikuti ekskul ini. Emang dasarnya sejak dari kecil sang kakek selalu mengajarkan dirinya untuk memanah membuat panahan menjadi hobinya setelah membaca buku, hobinya itu membawa dirinya sering sekali mengikuti lomba baik untuk daerah provinsi bahkan negara  banyak piala dan piagam yang sudah dia kumpulkan dibidang panahan dan agaknya dia bangga dengan Pencapaiannya itu

"Bisa kak, tunggu aja kekalahannya" dia terkekeh akibat candaannya sendiri, lalu keduanya berjalan kearah tempat duduk yang disediakan disana

Sma Garuda adalah Sma yang bisa dibilang elit bahkan ekskul panahan maupun berkuda ada disini bisa dibilang sih dua ekskul itu termasuk olahraga yang memakan biaya besar, tapi selain itu banyak juga ekskul yang sekolah ini sediakan dari mulai 3P, sampai olahraga yang sering ditandingkan pada kejuaran dunia

Dia membuka tutup botol mineral yang tadi dia beli sebelum memulai panahannya gadis itu menegguk air didalamnya sampai setengah bagian kemudian menutup botolnya lagi

"Sekarang masih sibuk panah gak kak?" tanya Eirene pada Leon

Leon melihat Eirene lalu berucap "Gak fokus kayak dulu sih lagian gue juga lagi fokus buat masuk universitas dulu" Eirene mengangguk tanda dia paham

Demon Devils Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang