Demon Devils | Empat

26 3 0
                                    

Happy reading guys and don't forget for comment and vote

-Demon Devils-

-The Devils House-


"Jadi lo mau nganter kealamat itu?" Amara menunjuk-nunjuk kearah gawai yang ada dipegangan Eirene

Eirene mengangguk lucu membuat Amara mencubit kedua pipi temannya itu "Gue anter ya?" ucapnya membuat Eirene menggeleng

Cleine mengambil gawai dari tangan Eirene dengan sedikit kasar lalu membaca alamat yang tertera dilayar putih itu "Ini kak Ares yang nyuruh lo?" Eirene menatap Cleine lalu mengangguk lagi membuat cewek itu mengerutkan keningnya

"Tapi kak Ares pake nomor temennya soalnya handphone-nya rusak" jelas Eirene lagi dia sudah memegang paper bag biru yang berisi baju kakak kelasnya itu. Sekarang mereka bertiga sudah berada di halte dekat sekolah mereka, bel pulang sudah menggema disekolah ketiga cewek itu juga sudah bersiap untuk pulang menunggu jemputan dihalte tempat biasanya

"Setau gue ini alamatnya daerah hutan-hutan gitu" jelas Cleine yang berkali-kali membaca alamat itu kemudian menyabungkannya kealamat yang dia tau. Benar Cleine dulu pernah ada pemotret-an didaerah itu dan tempatnya itu sangat mirip dengan hutan yang ada di film jumanji

Cleine memberikan gawai itu kepemilikannya "Gue temenin ya?" tanya Cleine, ada sedikit perasaan ragu saat membiarkan temannya itu berangkat sendiri ketujuannya Eirene itu tipe cewek yang mudah percaya dan polos melihat wajahnya saja orang sudah pasti tau kalau cewek itu termasuk golongan orang yang polos

"Katanya tadi Cleine ada pemotret-an, emang gak jadi?" Cleine meringis lalu menepuk pelan keningnya, kenapa dia menjadi pelupa belakangan ini sepertinya dia harus konsultasi kedokter perihal penyakit pelupanya

"Gue aja yang anter ya?" Amara berucap setelah menimang-nimang sesuatu temannya ini kelewat polos membuat sedikit perasaan was-was menghantui Amara jika Eirene bepergian tanpa pengawasan begini

Eirene mengerutkan keningnya "Loh? Ini kan jadwal les Amara, nanti mama Amara marah lo kalau Amara gak les lagi" itulah yang sedari tadi menjadi bahan pertimbangan cewek itu minggu kemarin dia sudah bolos les dan naasnya mamanya tau akan hal itu membuat dirinya habis dimarahi oleh mama tersayangnya sampai pagi pula

"Gak pa-pa Eirene bisa kok pergi sendiri"

"Dengan lo bilang sendiri itu yang buat gue was-was" Cleine berucap sarkas membuat Eirene tersenyum kearahnya. Kedua temannya ini yang terbaik selalu mementingkan dirinya dan yang pasti selalu ada bersamanya

Eirene kembali menenangkan sahabatnya "Cleine, Eirene itu udah besar bisa jaga diri ok! Yaudah taksinya juga udah mau sampe kalian berdua pulang aja dulu"

"Kita mau nung---"

"Non ayo kita pulang" belum juga Amara menyelesaikan dialognya, pak Tegar sopirnya sudah lebih dulu memotong bagiannya, huh! Menyebalkan

Amara menatap Eirene "Kalau ada apa-apa hubungi gue" Eirene mengangguk dan jari telunjuk juga ibu jarinya menyatu membentu huruf O

"Cleine gak pulang juga?" cewek itu mengetikkan sesuatu diponselnya lalu menatap Eirene "Maaf sebenarnya gue mau nungguin taksi lo tapi sayangnya si Loly nyuruh gue datang sekarang ke studio maaf banget" Cleine mengatupkan kedua tangannya didepan dada sebagai bentuk permohonan maafnya

Loly itu manager Cleine ah sebenarnya pekerjaan pokok Cleine itu adalah model dia sudah menggeluti bidang itu sejak duduk dibangku tiga smp rupanya yang cantik ternyata mendatangkan pundi-pundi rupiah kepadanya tidak banyak tapi cukup untuk membiayai keperluan sekolahnya sendiri

Demon Devils Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang