~Malam pun tiba~
Saat acara pembagian kekuatan aku nyaris terlambat karena tertidur. Untungnya saat itu kakak masih berpidato tak penting. Aku pun langsung duduk di belakang para org org yg sudah sejak dulu disini.
"....,,baiklah tidak menunda nunda waktu diharap Nia Naurah Aquarine dan teman temannya-saya ga tau nama kalian-untuk memasuki ruang eksperimen"
Aku pun segera pergi bersama teman temanku menuju ruang lab yg disediakan.
"Silakan masuk ke setiap kamar masing masing 1 org"
Aku memilih kamar paling pojok di belakang sedangkan yg lain memasuki kamar lainnya.
"*membaca mantra*"
Ku dengar seseorg mungkin lebih tepatnya kakak membaca suatu mantra untuk mengeluarkan kekuatan dari tubuhku dan tubuh teman temanku.
"Ah....kekuatanku benar benar meninggalkan tubuhku" ucap vellyn yg sepertinya bersandar di dinding pemisah antar ruangan kita
"Hei..kau baik baik saja?" Tanyaku padanya krn munafik bila aku mengatakan tubuhku sendiri tidak lemas
"Hm? Aku tak apa bagaimana denganmu? Suaramu terdengar lemah" tanya-nya balik
"Hmm aku juga baik baik saja" tentu saja aku berbohong
bagaimana bisa aku tak berbohong saat ¾ kekuatanku meninggalkan tubuhku yg membuatku lemas. Tentu ini terjdi Krn kekuatanku lebih besar maka kekuatanku pasti diambil lebih banyak.Satu persatu dari kami kembali ke kamar masing masing dan istirahat. Aku berjalan kekamar dengan kaki yang agak lemas ku lihat kakak berjalan menuju ke arahku.
"Kau tak apa? " Tanyanya
"...." Aku tak bisa menjawab
Terasa tubuhku diangkat oleh kakak secara tiba tiba membuatku berteriak kaget.
"AAAA! WOY! " Sontak aku memukul pelan bahunya
"Ssstt diamlah aku tau kau lemas" Ucapnya
Aku pun diam saja karena tak bisa membantah. Kami terus seperti ini hingga sampai di kamarku.
"Kak....thanks" Ucapku saat aku ditidurkan
Ku lihat kakak tersenyum dan beranjak pergi dri kamarku. Aku pun tidur hingga pagi datang.
Beberapa bulan kemudian
"NONA! TERJADI KECELAKAAN DI LAB" Seru seorang pelayan kpd ku
"Lalu apa hubungannya denganku? " Tanyaku acuh sambil merapikan rambutku.
"Yang mulia, dan tangan kanannya di lab tsb" Jawabnya
"HAH?! BOHONG KAN LU PASTI? " tanpa mendengar jawabannya aku langsung keluar dri kamarku dan pergi menuju lab.
Saat sampai di lab hanya terlihat asap tebal yg membuat ku tak bisa melihat apa pun.
"KAKAK! " Teriakku saat melihat tubuh kakak kakakku tergeletak bersampingan.
Para healer pun berdatangan dan segera memindahkan korban ke tempat perawatan.
Beberapa hari setelahnya
"Kak? Kakak sadar?! Astaghfirullah kok sadar?kenapa ga mati? ".....
Eaaa author bo'ong dong euy gagitu dong:D
" Kak? Kakak sadar! Panggil healer! " Ucapku pada pelayan
"Kau siapa? "
"Eh? "
"Permisi saya liat dulu" Ucap seorang healer
"Nona, yang mulia hilang ingatan permanen"
"Apa? "
"Bohong kan? " Tanyaku tak percaya
"Sayangnya benar nona" Jawabnya
Aku pun terduduk dan menatap lantai kosong sambil menahan tangis.
"Maaf kau siapa? "
"Kakak"
"Apa? Oh kau kakak ku? " Tanyanya dengan nada ceria
"Ng nggak gitu, saya adek anda" Ucapku lalu tetesan kristal pun mulai berjatuhan dari mataku.
"Eh? Oh begitu" Jawabnya
Aku mendekatkan tangaku pada dahinya memberikan ingatan ku dan memanipulasinya sedikit, karena sekikas muncul suatu rencana di otakku agar dunia immortal berdamai.
"Ah! Aku ingat! Hehe terima kasih adek" Ucapnya hanya kubalas senyuman
Aku beranjak pergi menuju pasien lain untuk memanipulasi ingatan mereka.
Esoknya aku pergi pagi pagi sekali untuk tugas patroli agar warga tidak curiga.Selama patroli aku menjatuhkan beberapa tetes ramuan pengendali ingatan agar bisa aku manipulasi semua sekaligus.
Setelah dirasa sudah semua aku pun terbang di atas tengah tengah kota dan merapalkan mantra lalu membayangkan bahwa kami tidak pernah bermusuhan dengan kaum putih.
"Ah sepertinya aku kelelahan" Ucapku begitu terasa bahwa aku akan terjatuh dari ketinggian yang tidak manusiawi
Tep
'Eh? Apa...yg terjdi?' tanyaku dalam hati karena tak terasa sesuatu yg keras
"Tunggu lah sebentar"
'Siapa? Mataku buram'
Detik selanjut nya pun aku tak sadarkan diri.
Saat membuka mata yg pertama terlihat oleh manik mataku adalah wajah sahabatku, Shacia Cristiabel Firereis.
"Ah? Kau sudah sadar? Syukurlah" Ucapnya
"Apa...yg...terjdi? " Tanyaku terbata bata karena tenggorokan ku kering
"Kau hanya kelelahan sudah istirahatlah kau sudah melakukan hal besar untuk urusan damai pada kaum putih serahkan pada kami" Ucap ixlas
aku pun kembali tertidur karena efek obat tidur yg sengana diberikan avar pemulihanku lebih cepat.
A/n
Hai reader tercingtah ku
Apa kabar ea?
Masih adakah story ini di perpus kalian?
Kalo masih ada ya makasih kalian udh sabar menunggu author yg malas update ini mueheh:vShorts story
Jadi kemaren foxi ditagih lanjutan cerita ini sama bestie foxi, trus malemnya sebelum tidur author nge halu dulu enaknya mau diapain ini cerita lanjutannya trus muncul lah ide kayak gini berhubung dari banyak cerita fantasi academy yg foxi baca pasti kebanyakan pengorbanan atau nggak pokoknya pihak hitam kalah. Jadi karena setau foxi blum ada yg ngehapus ingatan begini jadilah foxi buat.
Ok sekian cerita singkat foxi
Foxilice♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Elemen Academy-COMPLETE✔
Fantasy"sayang..Cepat turun mama sama ayah mau bilang sesuatu padamu" kata mama agak berteriak di lantai bawah "iya sebentar lagi" kataku Aku sebenarnya adalah seorang peri aku mempunya 2 sahabat yg juga bukan manusia, walau kami ber 3 di besarkan di dunia...