Chapter 3 : Jurus 🤸‍♂️

1.6K 18 3
                                    

Rambu-rambu lalu lintas menunjukan lampu berwarna merah pertanda mark harus menarik rem tangannya untuk berhenti, menatap layar detik di samping rambu tersebut terlihat 45detik waktu untuk membiarkan jalur seberang yang melanjutkan perjalanan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rambu-rambu lalu lintas menunjukan lampu berwarna merah pertanda mark harus menarik rem tangannya untuk berhenti, menatap layar detik di samping rambu tersebut terlihat 45detik waktu untuk membiarkan jalur seberang yang melanjutkan perjalanan.

Mark menutup kembali matanya di balik helm hitam pekat miliknya karna sesuatu melintas di pikirannya, beberapa saat ia lalu membuka kembali matanya dengan menarik nafas mlihat waktu yang tersisa 7 detik. Ia kembali menginjak gigi motornya mengatur kecepatan yang akan ia tempuh.

***

Pipppppp pipppppp suara klakson panjang dari motor mark tertuju buat sebuah rumah yang sangat besar dengan halaman yang luas, tak lama terlihat seorang gadis dengan balutan dress sexy putih tipis dengan panjang di atas lutut berjalan melengok-engokan pinggulnya serta di tambah heels sedang berwarna abu-abu membuat mark sedikit terpanah dan menyambutnya dengan senyuman hangat.

"Sayanggg omaigattt, gue kira kita akan pake mobil." Suara manja itu keluar dari bibir bella.

"Kan biasanya juga motor, kok malah minta mobil sih, jadi kagak ni kalo kagak yaudah sih yah, gue juga sibuk!" Jawab mark sambil membuka helmnya dan menoleh sinis ke wajah bella yang sudah penuh dengan makeup yang menambah pesona kecantikannya.

"Iya iyaa deh sayang, jangan marah dong gantengnya nanti hilang". Bella langsung naik ke motor dengan pose duduk perempuan lalu dengan cepat langsung memeluk mark dari belakang.

"Kagak pake helm lu?"

"Ngak punya sayang, kan sayang udah tau, ihh pasti lupa yah, jangan gitu dong! Kita akan udah pacaran 1minggu" Bella bersuara dengan lembut nan manja sambil terus memeluk mark.

"Yaudah lu pake taksi aja yah, nanti ketemu di hotel aja, mana duitt yang, mau pake check in?"

"Isss kok gitu yang, ngak mauu!" Suara merengek manja terdengar di telinga mark membuat mark kembali memutar bolamatanya menahan kekesalan.

"Mau ketilang lu? Gue kagak bayar pajak udah 3 tahun! Turun deh!" Ungkap mark sedikit mengoyangkan motornya agar bella turun.

"Iya deh iya sayang, kenapa coba ngak bayar pajak, ngak ada uang? Nanti aku kasih! Ini uang buat check in hotel yah, nanti sayang Whatsup aja di hotel mana." Bella turun dari motor berjalan kedepan pandangan mark seketika ia berhadapan dengan mark.

"Uhhh gantengg banget sih pacarr kesayanganku inii!" Lanjut bella lalu mencubit pelan pipi mark.

"Dua juta doang? Sewa hotel yang tanpa makanannya dong?" Mark menghitung lembaran uang berwarna merah yang di berikan bella.

"Yaudah sayang santai, ni satu juta lagi cepet kabarin yah, Ciumm dong!" Bella memanyunkan bibirnya bersamaan dengan tatapan manjanya.

Mark menyambut dengan ciuman sesaat tapi sangat berharga nan spesial di mata bella, Mark sendiri yang sudah biasa mengonta ganti ciuman dari bibir gadis yang berbeda-bedan merasa ciuman barusan tadi tak berharga bahkan biasa saja.

The ReaL FucKBoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang