Chapter 8 : Meet 👐

862 6 0
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Mark keluar dari toilet tersebut dengan tampang seperti biasanya, tak sedikitpun rasa bersalah yang muncul diwajah tampan itu. Ia berjalan kearah meja yang mereka gunakan untuk minum tadi, berjalan pelan sambil menebarkan pesonanya pada beberapa wanita yang memandangnya kagum.

Mark terfokus pada 1 sosok wanita yang tengah merokok sembari memandangnya tersenyum, refleks benak fuckboy itu keluar seketika, ia menghampiri wanita itu sembari mengedipkan sebelah matanya.

"Liat apa?" Tanya mark.

"Kagak, lu terlalu cakep buat gue milikin jadi gue hanya bisa mengagumi seperti gadis lainnya." Jawab wanita itu lalu mengangkat keningnya.

"Mau bonus lebih dari itu?" Mark mendalamkan pembicaraan itu.

"Ciuman?"

"Hahaa ya!"

"Bibir?"

"Kagak, lu jauh dari type gue!" Sahut mark lalu mencium pipinya dan berlalu pergi.

Wanita itu tinggal dengan tatapan binggung, tapi dalam benaknya ia cukup bahagia mendapat 1 ciuman oleh pria tampan. Wanita itu tersenyum sumringah hinggah mark hilang dari pandangannya.

Mark tak melihat lagi teman-temannya berada disitu, bahkan odi pun meninggalkannya, mark merogoh hpnya dengan tujuan menghubungi odi. Setelah melihat beberapa pesan dan beberapa panggilan tak terjawab mark terfokus pada pesan odi yang mengatakan bahwa "fanny di rumah sakit!" Mark menelan ludah berfikir keras atas apa yang sudah ia lakukan.

Padahal beberapa saat lalu mark berjanji untuk mencoba menyukai fanny, tapi mark memang dasarnya tak bisa dan tak pernah memegang ucapannya. Ia sendiri tak tau kebiasaan buruk itu sudah menjalar bahkan sampai ke seluruh darahnya.

"Fuck!!!" Cetus mark sembari memijit pelipisnya.

Seketika itu mark teringat akan adiknya yang akan tiba subuh di indonesia, mark tentunya mengesampingkan soal fanny di otaknya, mark keluar berniat untuk pergi menjemput adiknya.

"Shitt gue kagak bawa motor lagi!" Batin mark memukul pelan jidatnya.

Sedikit berfikir, mark pun mengambil keputusan untuk memesan taksi online, di perjalanan mark mencoba menghubungi riqey adiknya balasan yang ia dapat hanya "maaf nomot yang anda tuju berada di luar jangkauan!" Mark lega mendengar itu, pertanda bahwa adiknya belum mendarat di indonesia.

"Bang, cepet dikit!" Pintah mark lalu direspon baik oleh sopir taksi tersebut.

Dreetdrett "Fanny belum sadar!" Setelah membaca pesan dari odi mark hanya bisa menutup mata dan menarik nafas panjang berniat membalas pesan itu "gue kgk bisa ksana bro, gue jmput adik gue di bandara!" Setelah membalas pesan itu markpun lelah melihat begitu banyak chat dari wanita-wanita yang sudah ia tiduri, ia pun segera mengturn off hpnya.

The ReaL FucKBoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang