Chapter 9 : Meet 2 👐

622 4 0
                                    

Di ruangan berdinding putih dengan tirai biru tertutup memenuhi ranjang finna masih tak sadarkan diri sementara prilly dan odi masih setia menemaninya di sofa di samping ranjang tersebut.

Odi menatap prilly dengan fikiran bahwa wanita yang di depannya akan membuat ia meninggalkan sifat busuknya. Awalnya main-main ketika di caffe tapi saat ini odi ingin pensiun dini jadi fuckboy.

Terlalu baik dan cantik jika akan di sia-siakan dan di jadikan bahan pelampiasan hawa napsu dan money.
Sesekali odi tersenyum kecil membuat prilly memandang menaikan alis kanannya "Odi apa?"

"Kok odi si yang???"

"Lahh kita beneran jadian gitu ?"

Memukul-mukul jidatnya pelan sambil menutup mata menahan kekesalannya sehabis mendengar jawaban receh dari mulut prilly.

"Yaudah gue ulangi sekali lagi mau ngk jadi pacar gue?" Pandangan itu teralih jadi pandangan serius.

"Lu nembak posisi serius, ngk mauu ahh ngk romantisss!" Rengek prilly dengan wajah cemberut.

"Haha yaudah aku keluar belikan apa yang kamu inginkan, sebut aja."

"Maunya martabak manis pake kacang." Sahut prilly antusias.

"Siap ibu negara! Otw!"

Odi langsung beranjak dari sofa itu segera mengambil tas selempangnya yang berisi handpone dan dompet serta kunci mobil.

***

"Kak???"

"Ohh hai riq, kaka mau keluar sebentar." Sahut mark ketika adiknya mempergoki mark tengah mengambil helm di atas meja.

"Kemana?"

"Rumah sakit, temen kaka sakit!lu haffun yah ama calyaa!" Selesai menjawab itu mark langsung pergi sembari melap keringat yang menjalar di dada bidangnya.

"Njirr gue jadi gagal keluar karna keinget finna! Mending gue cek deh moga aja ngk meninggal!" Batin mark setelah berhasil menusuk kunci di lubang yang seharusnya.

Tiba-tiba hal yang tak penting terbesit di otaknya bahwa ia sudah cukup lama tak mengecek hpnya, tapi mark masih mengurungkan niatnya untuk membuka hp.

"Capek we gini!" Cetus mark.

"Nanti malam juga ada perform besok juga sekolahh capek banget gue!" Mark mengobrol dengan dirinya sendiri di perjalanan.

Beberapa menit dengan kecepatan tinggi mark sampai dirumah sakit, ia masuk kedalam untuk bertanya pada bagian kasir yang berjaga.

"Mbak mau nanya ada pasien nama finna yang dirawat?"

"Maaf mas bisa kami tau nama lengkapnya? Agar bisa kami bantu mencarinya?"

"Anjayy gue kagak tau nama lengkapnya! Ntar mbak gue telfon temen gue dulu."

"Baik mas"

Mengambil hp di sakunya tentunya ingin mengubungi odi, tapi sebelum nama odi muncul seluruh notif dari berbagai wanita dari antah berantah mana langsung muncul di layar hpnya, membuat mark menjadi malas untuk kembali melirik hpnya.

"Mbak bantulah mbak, gue ama temen gue kagak tau namanya!" Mark mengeluh pada mbak-mbak itu.

"Nama finna ada 19 orang jika mas ingin mengecek satupersatu di kamarnya silakan!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 13, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The ReaL FucKBoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang