Ibu

48 11 2
                                    

Bagaimana kau bisa tak menjalankan peranmu sebagai ibu,padahal peranmu begitu penting untuk kehidupan anakmu.

Entah, bisa dibilang aku anak yang kurang ajar melupakan wajah orang yang sudah mengandungku selama 9 bulan.Tapi ini bukan tentang keinginanku untuk tak mengingatmu, perihal jarak yang begitu jauh,tidak memanfaatkan teknologi hanya karena kau gengsi,atau mungkin kau engan karena aku begitu tak kau inginkan.

Aku tak pernah tau jika hidup tanpa sosokmu akan membuatku begitu rapuh,membuatku sering kali kehilangan arah,bahkan membuatku berfikir aku tak berarti ada didunia ini.Mengapa sosokmu begitu penting untukku,membuatku kalang kabut saat melihat anak seusiaku begitu dicintai oleh ibunya,membuatku menangis setiap malam menginginkan esok pagi dibangunkan oleh pelukan yang begitu hangat.

Aku sudah terlalu bersabar tapi tak kunjung ada kabar.Disini aku mencoba iklas menjalani semuannya, disana kalian haha hihi bersama seakan dunia hanya milik kalian berdua.Apa kalian lupa? Dengan buah hati yang seharusnya kau jaga dan kau cintai dengan sepenuh hati.Pernahkah kalian sedikit saja memikirkan bagaimana masa depan anakmu?Pernahkah kau bertanya perihal masa sulit yang ia jalani tanpamu? Pernahkah hatimu berkutik saat melihat seorang ibu yang sedang memeluk anaknya lantaran hujan lebat membasahi sekujur tubuhnya? heiii nona kau itu seorang ibu,kau menjadi arah kemana anakmu akan melangkah,jika kau berfikir duniamu sendiri telah hancur maka dunia anakmu 2x lipat lebih hancur lebur.

Dengarkan aku sekali saja ibu,kini aku berada diujung dari masalahku. Selama ini bukankah aku telah menyelesaikannya dengan caraku sendiri.Mulai kini aku butuh tanganmu untuk merangkulku,aku butuh mulutmu untuk menasehatiku,aku butuh telingamu untuk mendengarkah keluh tentang rasa sakitku.Duniaku hancurr ibu, mimpi yang kususun dari pertama kali aku bisa membaca hingga aku lulus dari smk telah retak yang kian lama retakan-retakan itu semakin pergi jauh meninggalkanku.Aku terdiam,pikiranku tak tau sedang memikirkan apa,pandanganku kosong,air mataku jatuh tak terhenti, aku terduduk dipojok ruangan tak bercahaya.Aku begitu lelah ibuu aku lelah,mengapa sama sekali tak pernah ada dukungan,kebebasan,bahkan kepercayaan untuk aku mencari jati diriku sendiri.Ijinkan aku sekali saja melakukan apa yang ingin ku lakukan.

Aku begitu sabar menantikan kehadiranmu ibu doaku tak pernah henti mendoakanmu 19 taun kau pergi tanpa memberi kabar sedikitpun.Apa sulitnya bagimu menanyakan kabar anakmu? Apa kau tau ibu? disaat semua orang membencimu aku selalu mencoba untuk tetap mencintaimu.

Cerita negatif yang dibicarakan orang-orang tentangmu selalu menghantui pikiranku. Disaat aku ingin membencimu hatiku berkata "Bagaimanapun dia ibumu"

19 taun kau tak pernah sekalipun menghubungiku walau sekedar bertanya kabar. Uang hasil ayahku kau habiskan untuk penampilanmu.

Rambutmu bagaikan pelangi,bajumu mewah dengan harga harga tinggi,akesesoris penuh didalam lemari.Tapi,pernahkah kau sekali saja memperhatikan pakaian anakmu?disini aku hanya mampu membeli pakaian 1 tahun sekali,memakai pakaian pakaian bekas pemberian dari tetangga yang masih layak kukenakan, kadang aku berfikir kapan aku seperti teman²ku setiap pulang sekolah mendapatkan kejutan baju baru dari seorang ibu.

Aku mau tidak mau tetap memanggilmu ibu karena telah melahirkanku.Terkadang aku tersenyum jika memikirkan mengapa kau disebut seorang ibu padahal tak pernah berprilaku seperti seorang ibu kebanyakannya.

Uang ayahku kau habiskan hingga ia tak bisa memberiku uang,pikiranya kau ganggu hingga tak pernah memikirkanku.Kau begitu kejam kau bukan hanya tak menganggapku seorang anak kau juga mengambil ayahku.

Ibu apakah kau tak pernah sedikit saja memikirkanku,apa kau tak bisa setahun sekali mengirim sebuah pesan disaat ulangtahunku.

Bagaimana nanti saat dunia tak berpihak kepadamu? disaat kejadian yang tak kau inginkan tiba² terjadi.Apakah kau akan pulang menemuiku?Mengatakan dengan hangat kau membutuhkanku ,Kau memeluk erat seakan-akan aku adalah satu-satunya orang yang bisa menolongmu.

Lalu bagaimana nanti aku akan bersikap ibu ? disaat momen itu benar benar terjadi.Kau akan semakin tua kau tak akan selamanya muda yang bisa selalu berhuru-hara

Ibuu mungkin semua foto yang kau unggah disosial media dengan memamerkan tubuh seksi mu tidak menyakitiku. Kau salah ibu itu sangat menyakitiku bagaimana bisa seorang ibu memamerkan tubuhnya dan dilihat oleh anaknya.

Aku mencoba untuk menasehatimu ibu tapi kau menjawab itu bukan urusanku. Aku hanya mencoba menjadi peran anakmu ibu.

Ibu semoga suatu saat nanti kau mulai melihatku,menyayangiku dan menganggap aku anakmu.

Patah Dan TumbuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang