BAB 4

22.1K 2.7K 157
                                    

"Assalamualaikum ... Mas Irsyad! Yuhuuu .... Ini Tana, nih."

Freya menghentikan jemarinya yang asik memotong-motong kentang setelah suara seorang perempuan masuk ke dalam pendengarannya. Tanpa melepaskan celemeknya, wanita itu meletakan pisau kemudian keluar dari dapur Nare untuk menjumpai siapa gerangan yang memanggil-manggil mantan kekasihnya.

Di sana berdiri seorang perempuan muda yang melongo menatap padanya. Dari penampilannya, seperti anak SMA. Apa gebetan baru Nare sekarang anak sekolahan? Kedua tangan dilipat di depan dada dan tanpa berniat membuka gerbang membiarkan si perempuan muda itu masuk, Freya menatapnya dengan tidak suka.

"Siapa?" tanyanya jutek. Bukannya menjawab, Perempuan muda itu justru menepuk-nepuk kedua pipinya sembari menatapnya dengan melongo.

"Gila, ini gue lagi mimpi?!" Kening Freya mengerut menatap dengan bingung perempuan itu.

"Siapa? Ada perlu apa ke sini? Nare nggak ada." Freya menjawab masih jutek. Perempuan ini walau muda namun cantik. Perempuan cantik datang ke rumah mantan pacar merangkap gebetan, Freya perlu waspada dua kali lipat.

"Halo ... dengar nggak? Kalau nggak ada perlu silahkan pergi." Freya kembali menegur saat perempuan di depannya masih melongo bagai orang bego.

"Eh! Enggak-enggak. Saya mau cari Mas Irsyad bukan Mas Nare. Seingat saya ini masih rumah Mas Irsyad. Tapi, kok, Mbak yang keluar dari dalam?" Perempuan muda itu menyuarakan suaranya.

"Kamu siapa? Kenapa cari-cari Irsyad?"

"Saya Tanala, istri temannya Mas Irsyad. Sebenarnya tadi saya sama suami saya ke sini. Tapi, tiba-tiba ban mobil kami bocor keinjek paku. Terus suami saya ke bengkel yang ada di depan gapura, terus saya disuruh ke sini dulu." Perempuan itu menjelaskan panjang lebar. "Em, saya nggak salah alamat, kan? Saya pernah ke sini, kok, sebelumnya."

"Kamu MBA?" tanya Freya.

"MBA?" Tanala balik bertanya tidak mengerti.

"Married by accident."

"Bukan-bukan." Tanala menggoyangkan kedua tangannya ke udara membantah tuduhan Freya yang tidak masuk akal itu. "Saya baru nikah dua bulan. Belum hamil soalnya masih kuliah."

"Kuliah? Kamu bukan anak SMA?" Freya menatap perempuan muda itu tidak yakin. Dilihat dari penampilannya, perempuan muda itu mirip siswi yang bolos sekolah.

"SMA?" Tanala menggaruk kepalanya semakin bingung, tidak mengerti Freya sedang membahas apa.

"Yaudah masuk. Nare belum pulang kerja." Tidak mau berbasa basi lebih panjang, Freya akhirnya memilih membuka gerbang rumah Nare, mengizinkan perempuan muda itu masuk saat tahu bahwa Tanala bukan cabe-cabean yang akan menggoda mantan kekasihnya.

*__*

Meski ada orang lain di dapur milik Nare, Freya abaikan saja. Kedua tangan dan pikirannya sedang sibuk dengan masakannya. Sekilas mendengar penjelasan Tanala tentang Irsyad yang akan mengadakan makan malam bersama teman-temannya, Freya memutuskan untuk memasak lebih banyak. Setidaknya mungkin saja Nare akan terkesan karena Freya baik dengan teman-temannya dan tidak mengamuk karena menjelang sore hari ini, Freya kembali masuk tanpa izin ke dalam rumahnya.

"Mbak," panggil si perempuan muda yang asik berdiri memerhatikannya di dekat kabinet. Freya hanya menoleh sekilas tanpa menjawabnya. "Saya boleh tanya?" lanjut Tanala.

"Tanya apa?"

"Mbak siapanya Mas Irsyad? Sepupunya? Saya pernah dengar Mas Irsyad punya saudara sepupu perempuan. Tapi, nggak pernah tahu kalau sepupunya itu artis."

"Bukan." Freya menoleh menatap Tanala sepenuhnya. "Gue mantan pacar Nare."

Mendapat jawaban tidak terduga dari artis yang sedang terkena skandal perpelakoran itu, Tanala melongo dengan mulut terbuka lebar. Bagaimana ceritanya seorang Irsyadi Narendra memiliki mantan kekasih artis terkenal seperti ini?!

Gebetan : Gebet Mantan [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang