"Tentu saja tidak. Lagi pula itu hanya pertandingan untuk mendapatkan permintaan maaf 'kan? Tidak sebanding dibayar dengan nyawamu, Ari-senpai."
Mendengar ucapan Dazai yang tampaknya masuk akal itu membuat Ariseeina menghela napas lega. Ia kembali menatap Dazai. Tampaknya akan kembali bertanya.
"Jadi.. Fix?"
"Hm? Tentu saja! Setelah pulang sekolah, aku akan menunggu mu di lapangan. Jangan lupa untuk menemuiku ya, Ari-senpai! Jaa nee~"
Bersamaan dengan kepergian Dazai, bel pertanda masuk pun berbunyi. Ariseeina yang hendak menghentikan Dazai pun tak sempat tadi. Ia pun menghela nafas dan segera kembali ke kelas sebelum pelajaran berikutnya kembali dimulai.
Seperti yang di harapkan setelah sekolah usai, Ariseeina pun melangkahkan kakinya menuju ke lapangan segera setelah tugas terakhir nya di perpustakaan selesai. Meski agak terlambat, setidaknya ia datang daripada tidak sama sekali.
"Ah, apakah aku terlambat?"
"Tidak sama sekali! Saa, kalau begitu, ayo kita mulai!"
Ariseeina mengangguk pertanda mengiyakan ucapan Dazai. Tidak ingin membuang waktu karena waktu mereka sendiri juga terbatas. Meski agak terkejut karena Dazai langsung berkata 'ayo kita mulai' yang membuat Ariseeina harus menyiapkan mental lebih. Meski begitu, ia tak mau membuang waktu lagi. Ia harus segera berlatih sebelum kesempatan berharga ini hilang nanti.
Sebelum memulai, Ariseeina mengikat rambutnya agar tak menganggu.
Hal pertama yang mereka lakukan adalah pemanasan, kemudian uji coba merebut bola, dan beralih ke latihan dasar bermain basket. Rasanya, Ariseeina benar-benar kembali ke masa-masa di mana ia tidak suka dengan basket karena gurunya yang menyebalkan.
"Ha'i stop! Kita istirahat dulu, Ari-senpai~"
Dazai pun mengulurkan tangannya pada Ariseeina yang tengah tepar di lapangan itu. Ariseeina menerima uluran tangan Dazai dan dibantu Dazai untuk berdiri dan duduk di kursi yang disediakan disalah satu sisi lapangan. Ia pun segera mengambil minum nya dan meneguk nya perlahan. Terlihat keringat yang mengucur dari dahinya tampak membasahi kaos olahraga nya.
Dazai berdehem ketika tak sengaja memperhatikan senpainya yang tengah minum itu.
"Itu tadi sudah lumayan, Ari-senpai."
To Be Continued
Story By AuroraTerritory

KAMU SEDANG MEMBACA
Beginner
Fiksi Remaja「Fanfiction - Complete」 [Zodiac Writers Academy] Yang namanya pemula masih butuh belajar. Tapi, hanya karena pemula bukan berarti tidak bisa. Story By AuroraTerritory Note : sebuah projek dari Zodiac Writers Academy untuk pembukaan grup kepenulisan...