7. Go on, Beginner!

28 8 5
                                    

"Itu tadi sudah lumayan, Ari-senpai."

Ucapan Dazai yang terdengar seperti pujian itu mengundang kekehan Ariseeina.

"Aku masih pemula."

Dan ucapan Ariseeina malah mengundang tawa Dazai. Membuat Ariseeina menatap Dazai yang sedang tertawa dan ikut tertawa kecil karenanya.

Keduanya beristirahat sejenak setelah latihan yang cukup memakan waktu banyak.

Tak terasa matahari makin surut saja. Menampakkan cahaya oranye kemerahan yang menyinari keduanya yang membuat bayangan mereka memanjang. Baru hari pertama, rasanya sudah sedekat teman lama. Begitulah yang mereka rasakan.

"Baru hari pertama masuk, kau sudah terlibat dengan orang lain ya, Ari-senpai."

Entah itu terdengar seperti pujian atau ejekan. Mungkin lebih mengarah ke ejekan.

"Aku tidak bermaksud membuat ribut kok. Aku hanya ingin membantu saja."

"Souka. Jadi, kau orang baik dong?"

"Bukannya memang harus begitu?"

Dan mereka pun kembali tertawa meski tak seberapa. Benar benar seperti teman dekat rasanya. Tapi kita tepis itu dulu karena beda alur nantinya.

"Kau pemula yang hebat."

Kali ini, ucapan Dazai benar benar terdengar seperti pujian. Jujur, hal itu membuat Ariseeina tersanjung mendengarnya.

"Begitu kah? Aku rasa aku masih perlu banyak belajar dari adik kelas yang rela pulang lebih sore dari biasanya hanya demi membantu kakak kelas yang tak bisa bermain basket. Ahaha, memalukan ya?"

"Tentu saja tidak."

"Hmm~"

"Aku akui kau memang pemula. Tapi aku suka dengan semangat mu yang mau belajar untuk sesuatu yang tak kau suka."

Seketika Ariseeina dibuat terkejut dengan ucapan Dazai yang mengetahui jika dirinya tak menyukai olahraga basket. Padahal dia tidak bercerita banyak tentang dirinya pada Dazai. Ariseeina hanya menujukkan senyum tipisnya.

"Begitulah. Meski seorang pemula, bukan berarti tak bisa kan?"

Dazai menjentikkan jarinya dan kemudian menatap Ariseeina dengan senyum senang mengembang wajahnya.

"Benar sekali, senpai! Saa, bagaimana kalau kau berlatih sendiri sementara aku mengawasimu di sini?"

"Ah, apakah itu alasan agar kau tak beranjak dari kursi?"

"Seperti nya begitu. Tapi sungguh! Aku akan mengawasi mu dari sini dan akan datang padamu jika aku hendak mengkoreksi sesuatu darimu."

"Baiklah, pelatih~"

Ariseeina pun meneguk kembali airnya dan kemudian kembali terjun ke lapangan. Berlatih basket dengan Dazai sebagai pengawas di kursi sana.

Dazai tersenyum melihat Ariseeina yang meningkat meski tak seberapa. Memang benar, kemauan mendobrak segalanya. Itulah yang ia lihat dari Ariseeina.

"Go on, Beginner!"

The End
Story By AuroraTerritory

BeginnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang