"Kia,kei... ayo sarapan nak," teriak ibu dari ruang makan.
Azkia dan keisha keluar bersamaan dari kamar.
"Selamat pagi bu,yah," ucap Azkia dan Keisha dengan senyum. Meskipun tersenyum, mata Keisha tidak dapat menutupi kesedihanya.
Hari ini merupakan hari mereka pindah, setelah kelulusan dari SMP di semarang, dan esok pagi mereka akan pindah rumah dan melanjutkan sekolah di Jakarta.
Ayah si kembar, Raksa. Merupakan seorang manager yang akan di pindah tugaskan di perusahaan cabang Jakarta."Pagi, duduk nak," ucap ibu tersenyum.
Mereka duduk dan sarapan bersama. Setelah selesai ibu dan ayah meminta kedua putrinya bersiap ke mobil.
Azkia merupakan anak yang cerdas dan ceria. Berbeda dengan adiknya Keisha, Keisha sangat pendiam dan prestasinya yang rata-rata.
Membuat ibunya selalu membeda-bedakan kedua putrinya.
Azkia sangat menyayangi adiknya,dia sedih melihat ibu yang terkadang mengabaikan keisha.Inggrid tidak tau kenapa kedua putrinya memiliki karakter yang berbeda dalam wajah yang sama.
Mudah bagi inggrid dan suaminya untuk melihat perbedaan kedua putrinya yang identik ini, karena sifat mereka berdua yang besar,selain itu juga terdapat tahi lalat samar di hidung keisha.
Namun jika di lihat secara sepintas tidak terlihat adanya perbedaan.Inggrid merupakan wanita yang keras, dia dan suaminya sangat mengharapkan si kembar berprestasi, namun melihat putri keduanya sangat membuatnya kesal. Meskipun begitu, keisha tetaplah daging yang keluar dari perutnya.
Keisha sangat pendiam dan cenderung menutup diri, di SMP pun dia hanya berteman dengan saudara kembarnya.
Berbeda dengan Azkia yang mudah berteman.Azkia sedih, kali ini dia akan berpisah dengan adiknya di sekolah.
Dia berpikir siapa yang akan melindungi adiknya, keisha sangat pendiam dan pemalu di sekolah,bahkan saat ditunjuk oleh gurupun dia berbicara sangat lirih."Ibu nggak mau tau, kamu harus sekolah di SMA nomor satu! Biarkan adikmu Kei di SMA nomor dua!"
Ucap ibu dengan tegas, dia tidak mengizinkan Azkia mengikuti Keisha di SMA nomor dua."Tapi bu, kia tidak mau pisah sama kei," ucap Azkia menahan tangis,dia tadi pagi melihat sorot mata adiknya yang sedih saat tau tidak di terima di SMA nomor satu.
"Tidak! Salahkan saja kei yang tidak di terima di SMA nomor satu! Ibu nggak mau tau, kamu kembali ke kamar sekarang," ucap ibu menahan emosi.
Azkia kembali ke kamarnya, dia ingin menemui keisha namun dia urungkan.
Ayah dan ibunya membuat kamar terpisah untuknya dan kei.
Karena ibunya tidak ingin keisha memengaruhi belajarnya.Letak SMA nomor satu dan dua tidak terlalu jauh, ayah mengantar Azkia terlebih dahulu karena tempat kerjanya melewati SMA nomor dua.
Kemudian dia mengantarkan keisha.Raksa mendesah melihat keisha yang sangat pendiam "Ayah tidak bisa lewat jalur belakang untuk memasukan kamu ke SMA nomor dua kei," ucap ayah melirik Keisha yang terdiam
"Tidak mengapa yah jika kei di SMA nomor dua," ucap lembut Keisha. Dia tau ayahnya sangat menyayanginya dan Azkia tanpa membeda-bedakan.
Azkia paham sifat keras ibunya yang sangat mementingkan pendidikan di atas segalanya, dia akan memamerkan prestasinya di depan teman-temanya. Dan juga bibi serta sepupunya.
Bibinya tak kalah sengit saat memamerkan prestasi anaknya dan mengejek prestasi keisha yang membuat ibunya menahan amarah.
Ibu hanya bisa memamerkan prestasi Azkia dan kecewa dengan Keisha.Azkia menjalani hari-hari di sekolahnya dengan tenang. Nilai-nilainya sangat tinggi, dia juga memenangkan banyak perlombaan dan olimpiade.
Azkia tidak menunjukan di depan orang tuanya karena takut membuat keisha sedih.Azkia akan menyembunyikan berbagai medali emas dan pialanya di dalam kotak dan dia letakan di bawah tempat tidurnya.
Azkia bersyukur bibinya tidak sering berkunjung setelah dia dan keluarganya pindah ke jakarta.
Namun ibunya masih sering kali mengabaikan keisha, saat pertemuan wali murid dan mengambil rapor pun ibunya hanya mau ke SMA nomor satu.Sementara rapor keisha ayahnyalah yang akan mengambil rapor.Tidak terasa memasuki semester sekolah menengah atas di tahun kedua.
Keisha duduk bersama Gayatri, selama ini dia mengalami penindasan oleh teman sekelasnya yaitu Serena dan Thalia.
Dia tidak bisa melawan, Serena merupakan anak dari kepala sekolah dan Thalia anak dari pejabat daerah.Awalnya di semester kedua tahun pertamanya, Keisha tanpa sengaja melihat Gayatri yang sedang diintimidasi Serena dan Thalia di sudut sekolah.
Gayatri merupakan murid yang cerdas seperti Azkia,dia mendapatkan beasiswa penuh dan juga tempat pertama di sekolah.
Namun Thalia sangat marah hanya mendapatkan tempat kedua di sekolahnya.Thalia mengajak Serena menindas Gayatri supaya nilainya menurun, namun Keisha melaporkanya kepada guru dan membuat Serena marah besar.Karena Serena terkena omelan ayahnya.
Semenjak itu mereka beralih menindas Keisha. Gayatri merasa bersalah namun tidak bisa berbuat apa-apa. Keisha sangat pendiam bahkan dia tidak tau banyak tentang Keisha.
Serena sangat senang menindas Keisha yang pendiam. Tentu saja tanpa sepengetahuan Jovan, cowok idaman sekolah. Serena meminta Ayahnya untuk menetapkan dia dan Thalia di kelas yang sama.
Sedangkan Thalia sangat mengagumi Agam yang merupakan teman baik Jovan.Serena dan Thalia akan menindas Keisha secara verbal, sedangkan fisik hanya menampar kepala saja. Terkadang mereka juga akan mempermalukan Keisha.
Selama ini Serena dan Thalia tidak pernah mendapatkan masalah jika menindas dan menyiksa Keisha.Jovan Alvarendra merupakan cowok dingin yang bersikap seenaknya.
Dia tidak peduli dengan gadis-gadis di sekolah yang mengaguminya.
Jovan hidup sendiri di Jakarta setelah kematian neneknya.Ayah Jovan, Adanu Alvarendra, Ibu tirinya Trisha serta adik tirinya Galen hidup di Kalimantan.
Ayahnya merupakan pengusaha tambang batu bara.Jovan tidak suka dengan ibu tirinya, ayahnya pun sibuk dengan karirnya.
Sehingga Jovan memilih hidup bersama neneknya dari pihak ibu di Jakarta.Namun setahun lalu neneknya meninggal karena sakit,sedangkan ibu kandungnya Idonna, meninggal setelah melahirkanya.
Dia hidup sendiri di rumah besar peninggalan neneknya, ayahnya pun tidak terlalu peduli dan hanya mengirimkan uang kepadanya.
Jovan merupakan cowok yang sangat tampan, mendiang neneknya merupakan asli orang jerman. Sehingga wajah Jovan menurun dari neneknya.
Jovan bukan murid yang bodoh. Dia memang hidup sendiri, akan tetapi dia memiliki cukup teman untuk mewarnai harinya.
Dan di kelas, merupakan tempat tidur favoritnya.Sore hari Azkia menerobos masuk ke kamar Keisha karena adiknya itu tidak mau keluar kamar sejak pagi, padahal hari ini adalah hari minggu.
Sementara Ibu dan ayahnya menginap di rumah kakeknya sejak semalam."Kei, halo kei, woy kei dimana kamu?" Teriak Azkia membuka pintu dan masuk ke kamar adiknya.
Azkia terkejut melihat Keisha di balkon kamar yang sedang bercermin dan menyakiti tubuhnya sendiri dengan pisau tajam.
"KEI... apa yang kau lakukan!"jerit Azkia tercekat melihat lengan Keisha yang berdarah.
"Kei!jawab! Kenapa kamu melakukan ini?" Tanya Azkia menangis.
"Hiks... tidak apa-apa kia, tolong.. tolong jangan katakan kepada ibu dan ayah... mereka akan khawatir....," ucap keisha takut.
"kenapa... kei... tolong ceritakan semuanya kepadaku jika kamu tidak ingin ayah dan ibu tau!"
Keisha pun menceritakan semuanya kepada Azkia tentang penindasan yang dialaminya di sekolah.
Semenjak Keisha menjadi korban bully di sekolah, dan sedikit tertekan dengan tuntutan dari ibunya dia sering kali melampiaskan dan mengatasi emosi berlebih dengan menyakiti dirinya sendiri.Azkia sangat terpukul, dia menangis pilu di kamar bersama adiknya.
Dia tidak menyangka adiknya memiliki penyakit kejiwaan dengan menyakiti dirinya sendiri.
Azkia merasa gagal sebagai kakak, selama ini dia tidak tau masalah yang dialami adiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
This is who I am (End)
FantasyAzkia Qanshana dan Keisha Qanshana merupakan sepasang saudara kembar identik. Di Tahun kedua sekolah menengah atas, hal tak terduga terjadi, menyebabkan Azkia memakai identitas adik kembarnya. "ibu... hiks... izinkan aku meminjam identitas Keisha bu...