•4• Bungsu (2)

1.6K 221 22
                                    

Vote dulu yuk sebelum baca.
Jujur, vote kalian bikin aku semangat buat lanjutin cerita ini hehe♥

Happy Reading!

•••


"Bang Han masih di kantor?"

"Hm." Jawab Shandy singkat.

"Yah makan malam nya nggak lengkap dong." Ara mengerucutkan bibirnya.

"Hm."

"Bang Sen?"

"Hm?"

"Ih kok daritadi jawabannya 'hm' mulu sih! Kenapa? Ara berat ya? Kalau berat turunin aja, kaki Ara udah ga sakit kok." Shandy hanya menggeleng menjawab pertanyaan adiknya yang saat ini berada di punggung nya.

Ara menghela napas sedikit kesal.

"Bang, mamah kapan pulang sih?"

"Nanti."

"Iya, tapi kapan?"

"Ga tau."

Lagi-lagi Ara menghela napas kesal karena jawaban Shandy yang kurang memuaskan. Sekarang ia menyesal sudah mengiyakan ajakan Shandy untuk makan, padahal dirinya tidak lapar. Ya, karena ia sudah makan camilan milik Gilang yang tertinggal di kamarnya.

"Aku mau turun."

Ara melotot karena Shandy tidak menggubrisnya.

"Bang Sen, Ara mau turun ih!" Ara memukul-mukul pundak Shandy menggunakan satu tangannya sementara tangan yang lain masih ia kalungkan di leher abangnya itu, tentu saja, kalau tidak ia akan jatuh.

Shandy meraih tangan mungil Ara untuk menghentikan pukulan dan mengalungkannya dipundak seperti posisi sebelumnya. "Berisik!"

Pupil Ara membesar. "Ish bete, nyebelin banget!"

Shandy menghentikan langkahnya. Kepalanya ia tolehkan sedikit untuk melihat wajah kesal adiknya. Hari ini mood Shandy sedang kurang baik karena kejadian Ara jatuh dari kamar mandi dan entah kenapa malah Ara yang kena imbasnya. Padahal dirinya lah yang jadi korban.

"Sorry." ucap Shandy pelan lalu kembali berjalan sementara Ara masih dengan wajah kesalnya sampai mereka tiba di ruang makan. Terlihat semua orang sudah berkumpul di meja makan.

Ara menatap abangnya satu persatu yang sedang sibuk mengambil lauk dan nasi, tapi sepertinya ada yang kurang.

"Loh, bang Fiki mana?" tanya Ara setelah Shandy mendudukannya di kursi.

Orang-orang yang sebelumnya sibuk dengan kegiatan masing-masing langsung berhenti mendengar pertanyaan adik bungsu nya.

Ara menatap Gilang. "Bang Lang, kamar abang kan samping kamar bang Fiki. Abang udah manggil bang Fiki buat makan?"

Mata Gilang melirik Shandy yang sedang menuangkan air ke gelas, lalu pandangannya beralih ke Ara yang masih setia menunggu jawaban.

"Fiki ga lapar kayaknya Ra." Jawab Gilang asal.

"Masa sih?"

"Cepet makan." Titah Shandy dengan suara dingin.

Ara baru saja ingin mengatakan sesuatu tapi Fenly tiba-tiba menyenggol kaki nya.

Wajah Fenly seolah-olah mengatakan 'Cepet makan'. Namun sayangnya Ara tidak mengerti apa maksud Fenly.

"Apa sih bang Ly, ga jelas banget nyenggol-nyenggol kaki." Semua refleks menatap Fenly, termasuk Shandy.

Siblings • UN1TY✓ [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang