14. buat lo

11 7 0
                                    

Bel pulang berbunyi.

Aku dan tasya langsung beres beres dan langsung keluar dari kelas.

"hey! Kalian kok kaya buru buru gitu ? Kalian mau kemana ?" tanya Afifah yang tiba tiba.

"mau ke balkon."jawab Tasya

"ngapain ?"

"mau lihat pemandangan pemandangan."

"kasian banget.."

"kasian ?"

"kalian kurang jalan jalan yah hahaha..."

"eh enak aja. Sana ahk jan ganggu."

"dih sombong amat kalian berdua."

"hehe...."

"ketawa lu! Dah ahk aku pulang dulu assalamualaikum"

"waalaikumsalam." Afifah pun melanmbaikan tangan dan pergi.

"yuk cha! Jadikan ?"

"jadi dong..."

Saat di jalan tiba tiba Tasya berhenti sejenak.

"kenapa sya ?"

"aduh perut aku kok tiba tiba mules....."

"kamu emang tadi makan apa ?"

"gak makan apa apa kok. Aduh gak kuat... Kamu duluan aja gih. Ntar aku nyusul. "

"ok" dengan langkah gerecepnya Tasya hilang dari hadapanku. Aku hanya terkikik kecil lihat kelakuan tasya. Aku berjalan menuju balkon.

"bentar ? Bukannya aku harus kembaliin bukunya si Rangga yah di perpus. Aduh dia sekarang ada disana gak yah. Seharusnya sih tadi aku kembaliin nya pas istirahat." batinku

"mumpung tasya ke wc aku ke perpus dulu aja lah."

Aku pun berjalan menuju perpustakaan.

TOK..TOK..TOK..

"assalamualaikum.."

"waalaikumsalam"ucap penjaga perpus. Aku langsung masuk dan mencari Rangga. Semoga saja ada di tempat duduk. Sayangnya dia tidak ada di tempat aku entah harus bagaimana.

"ya udah lah besok aja balikinnya." aku pun memutuskan untuk berjalan langsung menuju balkon sekolah yang tepatnya di sebelah kiri paling atas. Disana cocok sekali saat suasana sore hari. Ya paling utamanya sih kalo buat inspirasi bikin sunset. Makanya mengapa Tasya mengajakku ke tempat seperti itu.

Hanya keheningan damai indah di tangga menuju balkon. Mungkin sepi karena semua murid sudah pulang hanya 1 2 saja yang belum pulang.

"bentar kok ? Kok Pintunya buka ?"heran ku. Langsung saja aku buka ada siapakah di sana apa mungkin Tasya sudah datang.

Ku lihat sekeliling dan tiba tiba mata ini tertuju kepada laki laki yang tengah menikmati udara sore hari dan pemandangan di sore hari. Yang paling oenting menurutku laki laki itu memakai kacamata. Aaaa......siapa sih itu ? Etss bentar tapi kok kek kenal rambutnya ?

"Rangga ?"panggil ku sedikit gugup pasalnya takut salah orang. dia pun menoleh ke arahku.

DEG.....

"sejak kapan Rangga jadi minus ?" terlihat jelas Rangga memakai kacamata minus dan kacamtanya berbentuk sedikit bulat. Aku terpaku kaku.

"ternyata Rangga ganteng banget pake kacamata." pikiranku tiba tiba kacau aku terus melihat ke arahnya.

"ngapain ?" tanyaku membuka suara keheningan.

[ SEDANG DI REVISI]Aku bahagia ketika kamu tertawaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang