1. Left Out - 제외

33 4 39
                                    

By Milkyaycaramell

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

By Milkyaycaramell

👑


Disinilah Jimin berada, di mansion keluarga nya untuk mengambil barang-barangnya. Min Jee, ibunya sendiri sudah menatapnya dengan tatapan sinis saat masih berada diruang tamu tadi.

"Apa yang kau lakukan?" tanya nya dengan mata tajam seolah ingin menguliti Jimin yang kini sedang berjongkok dihadapan rak dan kopernya.

"Tidak bisa kah Ibu lihat aku sedang mengemas? Mata mu lebih baik diperiksa, takut semakin parah."

"Jangan menjadi anak durhaka kau, Jimin!" Min Jee memukul tembok menggunakan kipas mahalnya yang selalu berada di tangan wanita paruh baya itu.

Usia Min Jee masih 55 tahun. Ia menikah di usia 27 tahun. Hanya terpaut seperempat abad jika dibandingkan dengan usia Joon, saudara lelaki Jimin yang entah berada di mana.

"Dimana Joon? Aku tak melihatnya dimana pun," kata Jimin berusaha untuk menghindari tatapan tajam Min Jee. Ia benar-benar tak nyaman jika yang melakukan itu adalah ibunya sendiri.

"Apa kau sudah mengelilingi mansion ini hingga dapat berkata tidak menemukan Joon dimanapun?" bukannya menjawab, Min Jee bertanya balik dengan nada sarkastiknya.

"Aku hanya bertanya dimana keberadaannya, jangan mempersulit segalanya dengan omonganmu." Jimin berdiri setelah meresleting kopernya.

"Keluar dari sini kau, Park Jimin!" Min Jee benar-benar tidak tahan dengan balasan yang ia terima dari anak nya sendiri.

Dasar ibu-ibu egois, dia kira hanya dia saja yang dapat berkata demikian? Jimin juga dapat membalasnya dengan tak kalah sarkas.

"Memang aku sudah ingin pergi, kaki ku gatal menginjak lantai mansion ini." Jimin menyeret kopernya dan berjalan keluar melewati Min Jee yang wajahnya sudah merah padam akibat menahan kesal.

High heels nya beradu dengan lantai ketika ia berjalan, suaranya mengisi pendengaran mereka berdua. Jimin menuruni tangga putar dengan santai. Kopernya sengaja tidak ia angkat agar menimbulkan bunyi yang sedikit berisik.

"Apa kau tidak bisa mengangkat koper mu? Sudah tidak berguna lagi latihan yang selama ini kau jalani?" Min Jee berkomentar saat mereka hampir saja sampai di ruang tamu bawah.

"Ibu terlambat berkomentar, kita sudah melewati tangganya."

Min Jee sekali lagi mendengus kesal mendengar penuturan anaknya yang benar-benar tidak punya adab itu.

Jimin berhenti di tengah-tengah ruang tamu. Menatap pigura foto yang begitu banyak terpajang disana. Mulai dari diatas nakas hingga dinding didominasi oleh foto keluarga mereka.

"Ibu masih memajang foto ku? Ah, baik sekali," tuturnya dengan senyum lebar hingga menampakkan giginya dan juga meninggalkan garis di matanya.

"Aku lupa membuangnya."

The Throne of The World [REPOST]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang