9. Protect - 보호

9 3 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Protecting you is the important thing i have to do. Not because you're my subordinate, but there is something else that forces me to do this.
.
.



Jimin memasuki ruangan kerjanya. Di pintu kaca tersebut terdapat tulisan seperti "Direktur Korporasi, Park Jimin." rasanya benar-benar bangga. Apalagi seluruh karyawan menyapanya dan menundukkan kepala saat Jimin melewati mereka. Jimin yang hanya Direktur Korporasi saja diperlakukan sedemikian rupa, apalagi Aeri? Sangat-sangat istimewa.

Kyung-Hu yang merangkap menjadi sekretaris Jimin hari ini pun membagikan jadwal kepada Jimin lewat iPadnya.

"Apa kau butuh sekretaris, tuan?" tanyanya dengan gaya sopan yang sangat khas.

Jimin menggeleng seraya tangannya tergerak mengambil beberapa berkas "Tidak perlu, kau prioritaskan Aeri saja. Aku dapat membaca jadwal ku sendiri."

Jimin sebetulnya kurang suka jika ada sekretaris yang selalu mengikutinya kemana pun. Bahkan supir pemberian Joon pun tidak ia pakai, Jimin benar-benar nyaman seorang diri kemana-mana.

"Dimana Aeri?" tanyanya menatap Kyung-Hu sekilas.

"Ia belum datang, entah kemana. Sudah ku coba hubungi pun tidak dijawab. Jika ia tidak ditemukan 10 menit lagi maka akan dilacak."

"Aku akan mencarinya," urat leher Jimin tertarik. Rahang nya mengeras, sudah dapat dipastikan emosi nya tersulut.

"Berbahaya untukmu, tuan." Kyung-Hu mencoba menahan Jimin.

Jimin tidak peduli dalam hal seperti ini, ia sudah kepalang emosi mendengar kabar Aeri yang hilang begitu saja.

"Jangan terlalu mengkhawatirkan nona Aeri, dia memintaku untuk bersikap biasa saja. Dia atlet Taekwondo, kau tak perlu risau."

"Aku harus mencarinya, Kyung-Hu!" Jimin langsung keluar dari ruangannya, sedikit berlari. Hingga tanpa sengaja kakinya terbentur oleh dinding dengan cukup keras.

Jimin tidak peduli, ia tetap saja berlari. Ruangannya berada di lantai 5, tidak terlalu jauh untuk mencapai lobby. Sialnya, lift tersebut sedang sangat ramai digunakan oleh karyawan lain. Membuatnya terpaksa menuruni tangga dengan cepat.

Jimin keluar dari pintu utama, membuka jasnya dan menyampirkan di pundak. Yang tersisa hanyalah kemeja putih dengan dasi yang dilonggarkan juga kancing teratas yang dengan sengaja dibuka.

The Throne of The World [REPOST]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang