***
Dira berjalan bersama Jasmine untuk menuju ke pasar, hari yang semakin panas membuat Jasmine selalu saja merancau."Gila kenapa Jakarta panas banget sih hari ini?!" Pertanyaan itu untuk yang ke sekian kali nya keluar dari bibir Jasmine, sehingga membuat Dira ingin sekali menyimpan nya dengan sandal jepit yang saat ini di pakai nya.
"Nama nya juga Jakarta Min, nggak usah kayak orang baru deh disini"
"Iya-iya! Terus kenapa nggak bawa motor gue aja sih Ra?!" Itulah pertanyaan yang sedari tadi ingin Jasmine tanyakan, tapi Jasmine selalu lupa ketika melihat terik matahari.
"Sekalian olahraga"
"Olahraga apanya?! Ini namanya penyiksaan!"
"Yaudah kalau gitu berarti ini adalah pelatihan penyiksaan di neraka besok, bahkan di neraka mah nggak ada apa-apa nya di banding ini" ujar Dira agar membuat Jasmine diam.
"Astaghfirullah Dira! Kok lo bawa-bawa neraka sih?" Nah kan takut, akhirnya diam juga.
"Ya makannya diem, nggak usah banyak tanya sama banyak ngeluh! Di luar sana masih banyak yang belum seberuntung kita Jasmine! Ngerti kan?" Dira mencoba untuk menasehati Jasmine dengan cara ini.
Karena sejak awal Dira di perkenalkan oleh Jasmine kepada kedua orang tua nya, ia langsung mendapat tugas untuk merubah Jasmine yang tadi nya boros menjadi lebih berhemat lagi, yang tadi nya sering ngeluh menjadi lebih sabar lagi. Dan lambat laun perjuangan Dira akan berhasil untuk merubah Jasmine menjadi lebih baik lagi, buktinya sudah sejak 3 tahun yang lalu sampai dengan sekarang, gadis itu sudah mengumpulkan uang untuk rencana nya yang akan melanjutkan sekolah nya di luar negeri.
Dan Dira ikut senang, bahkan orang pertama selain kedua orang tua Jasmine yang akan berbahagia melihat Jasmine sukses adalah dirinya. Karena bagi Dira Jasmine adalah segala-galanya.
Sesampainya di pasar, mata Jasmine langsung takjub dengan penampilan pasar yang terlihat sudah rapi, dan bersih.
"Gila! Ini pasar yang dulu kita datengin kan Ra?" Tanya Jasmine yang masih tak percaya dengan apa yang ia lihat.
Dira hanya mengangguk sembari tersenyum ke arah Jasmine.
"Wah kalau kayak gini mah gue betah Ra ke pasar terus, bahkan tiap hari kita ke pasar pun gue nggak papa kok" jawab Jasmine begitu semangat.
"Yakin? Nggak jijik lagi? Nggak bilang kotor lagi nih?" Goda Dira.
"Agak sedikit kotor sih, tapi masih bisa di maaf kan kok, nggak kayak yang dulu"
"Ada ada aja lo, dah yuk kita masuk, hari ini kita bakal shopping!" Ucap Dira yang tak kalah bersemangat dengan Jasmine, dengan menarik tangan Jasmine untuk masuk lebih jauh ke dalam pasar.
Setelah kurang lebih hampir dua jam lamanya mereka berkeliling mencari kebutuhan rumah, akhirnya selesai juga dengan Dira yang membawa dua tas belanja di tangan nya, sementara Jasmine hanya membawa satu. Itu memang sudah keputusan Dira ketika tadi saat perjalanan menuju pasar, karena Dira tahu jika Jasmine jarang sekali membawa yang berat-berat, bahkan tidak pernah.
"Gimana jadi ke Mall?" Tanya Dira ketika mereka tengah bersiap untuk menyebrang.
"Nggak jadi ah! Ngirit! Lagian tadi di pasar udah seru banget haha" Jasmine masih mengingat kejadian dimana Dira tidak sengaja memasuka barang milik seseorang kedalam belanjaan mereka, sehingga membuat Dira hampir saja di tuduh maling, untung nya ibu yang tidak sengaja barang nya di ambil oleh Dira baik bahkan banget.
KAMU SEDANG MEMBACA
Luka [On Going]
Teen FictionHidup Dira tidak pernah jauh dengan yang namanya penderitaan. Di mulai dari ia yang harus menjadi tulang punggung keluarga, hingga Rafa - kekasih nya tidak pernah menganggap nya ada. Banyak sekali dukungan yang Dira dapat dari orang-orang terdekat n...