"gimana lukanya? Udah baikan? Yakin udah bisa ke kampus? "
"astaga, Babe sejak kapan lu jadi cerewet gini sih? "
"gua kawatir sama lu, Gilang"
"baiklah kekasihku aku sudah tidak apa apa, aku ini lelaki yang kuat"
"oh yaudah jalan sendiri aja kalo gitu, gua jalan duluan"
"eh? Eh? Eh? Sayang! Bantuin napa? Sayang! "
"bodddooooo, katanya lelaki kuat kan? ".
"AKHIRNYAAAA! SAMPAI DIRUMAH"
"Istirahat yang bener napa sih, Lang kaki lu jangan digituin goblok, ntar sakitnya kumat lagi"
"trus diapain? Nih kaki gua udah keram banget "
"tahanin aja dulu, ntar gua ganti perban nya, makanya jangan susah lu kalau dibilangin"
"iya iya.. Cerewet banget dah bini gua"
Dirgan pergi ke dapur dan menyiapkan makanan untuk mereka, tiba tiba Gilang memeluknya dari belakang. Dirgan hanya tersenyum dan meneruskan pekerjaannya.
"babe"
"hm? "
"entar kalo gua izin pergi ke bandara buat jemput Ririn boleh gak? "
"boleh, napa harus nanya ke gua dulu? "
"gpp beb"
Gilang kembali duduk di pinggir tempat tidur memandang punggung Dirgan dengan tatapan sulit di artikan.
Dir.. Gua harus gimana sekarang?
Bandara Soetta - 10.23
"GILAAANGGG"
"astaga Rin, ga usah teriak teriak juga"
"Gilang, gua kangen banget sama lo"
"iya iya yaudah ayok, bini gua udah nungguin dirumah"
"bini? "
"iyah"
"bini lo cowok?!?? "
Dirgan cuma tersenyum tidak nyaman, apakah sangat salah kalau dia adalah 'bini'dari Gilang? Dirgan mempersilahkan mereka duduk dan membuatkan teh untuk Ririn ,Gilang dan 3 orang teman Gilang yang lain.
"ini minum nya"
"pas banget sih, Lang, lu ambil cowok kek begini dimana? Ga nyangka gua kalo lu belok gara gara cowok kayak gini"
Celotehan dari salah satu teman Gilang membuat hati Dirgan mencelos, hey jika tidak bisa menerima bahwa mereka berbeda setidaknya mereka tak perlu mengatakan hal sejahat itu kan?
"udah heh, lu pada ga takut apa di amuk ama bini nye? "
"wkwkwk yakali, males kali gua"
Gilang hanya diam saja daritadi, Dirgan juga melanjutkan pekerjaan nya mencuci piring dan setelahnya pergi ke kamar mereka untuk beres beres, dia tidak ada hubungannya dengan reunian itu jadi tidak ada gunanya dia disana.
19.17
Setelah seharian bertemu kangen akhirnya para lelaki dan seorang perempuan itu kembali ke kediaman mereka masing masing meninggalkan kediaman Gilang dan Dirgan.
Dirgan mulai membereskan meja dan ruang tamu sedangkan Gilang pergi mandi, Gilang tidak sengaja menemukan kertas di meja dan membaca nya.
081726458890
Nomor gue nih lang, nomor yang lama apus ajah
Ririn
Dirgan mengoyak kertas itu dan membuangnya ketempat sampah.
"berani banget lu godain laki gue"
Dirgan kembali membereskan ruangan itu,beberapa menit kemudian Gilang keluar dari kamar mandi dan memakai pakaian yang lebih nyaman untuk tidur.
"beb, cape banget, gua tidur duluan yah"
"i-iya"
Dirgan mengambil handuk dan pergi mandi juga, dia keluar setelah 15 menit dan akhirnya ikut tidur setelah memakai training, ditatap nya Gilang lama lalu memeluk Gilang.
"lang, gua sakit hati lang dibilangin kaya gitu sama temen temen lu, gua tau kok, lu juga pasti malu tapi sakit banget lang di hati gue,seandainya gua cewe pasti lu gabakal malu di depan temen temen lu"
Dirgan melepaskan pelukan nya dan berbalik membelakangi Gilang, Gilang membuka matanya dan menoleh pada punggung Dirgan.
'maafin gua, Dir'
KAMU SEDANG MEMBACA
ROSE 🔞
Short Storyzona rainbow 18+ BxB ga suka? segera keluar yang suka tolong hargai dengan kasi bintang dan komen 💓