TULUS

1K 34 0
                                    

Dirgan terbangun dari tidur nya setelah cahaya matahari menerpa wajahnya, dia melihat kesamping, tempat tidur Gilang kosong, sepertinya Gilang sudah pergi ke kampus.

"hoaahhh mumpung hari ini libur, beres beres deh"

Dirgan bangun dan mencuci wajahnya lalu mulai beres beres apartemen mereka, terkadang dia misuh misuh karna banyak nya debu, sampai dia bersin bersin.

"astaga, debu nya banyak banget sih, ini apartemen udah ga di bersihi berapa lama sih hah? Eh.. Kan aku yang lupa bersih bersih"

Setelah 2 jam berkutat dengan kegiatan nya, Dirgan pergi mandi dan membersihkan tubuhnya.

"hah... Lelahnya, padahal apartemen kami tidak terlalu besar tapi membersihkan nya seperti membersihkan rumah mama"

Dirgan tiba tiba teringat sesuatu, teringat mama nya. Dia mengepalkan tangannya dan membuang nafas kasar. Dirgan melamun menatap langit langit kamar sampai tak sadar , Dirgan ketiduran.

Dir..

Dirgan..

Dirgantara! Hey!

Dirgan membuka matanya begitu mendengar ada yang memanggil namanya.

"loh yan? Kenapa yan? Lo kok bisa masuk sih? "

"anjir, gimana gua ga bisa masuk? Gua kesini bareng si Gilang."

"ohhh gitu, terus Gilang nya kemana, yan? "

"keluar bentar katanya tadi beli rokok"

"Gilang ngerokok lagi? Kok bisa yan? "

"lah dia udah ngerokok dari kemaren, lo ga nyadar? "

Dirgan menggeleng mendengar ucapan Iyan, Iyan hanya mengedikkan bahunya saja dan rebahan di sofa.

"hoahhh, Dir bikinin kopi dong,ngantuk banget gua"

"mau kopi apa? Biar gua bikinin"

"kopi hitam ya, gausah pake gula, lo yang bikin udah pas kok manisnya"

"yeee.. Malah gombal, yauda tungguin gua bikinin"

Cklek

"Lang, abis dari mana? "

"beli rokok"

"owh.. Okay, lo bilang udah berenti ngerokok"

"lagi pengen aja"

"o-okay"

Gilang duduk di sofa berhadapan dengan Iyan yang hampir tertidur. Tepukan dari tangan Dirgan di kaki Iyan membangunkannya.

"ini kopi nya yang mulia, bangun heh yan! "

Iyan segera bangun mendengar singa putih itu mengaum lalu tersenyum pada si maung, sambil berterimakasih.

"lo mau minum apa Lang, biar gua bikinin juga"

"bikin teh manis aja "

"oke bentar ya sayang"

Gilang sedikit terjengit mendengar panggilan dari Dirgan, tanpa sadar bibirnya sedikit tertarik keatas untuk tersenyum.

"hm, senyum senyum"

gilang segera merubah raut wajahnya dan menatap tajam pada Iyan. Gilang mengambil batang nikotin tadi lalu memberikan satu pada Iyan.

"Dir, ada asbak gak? "

"mmm.. Bentar ya Yan aku cari dulu, ini minum nya ya sayang"

"hm"

Dirgan pergi ke kamar mereka, sudah lama Gilang berenti merokok jadi Dirgan menyimpan asbak nya waktu itu entah dimana.

ROSE 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang