Gilang bingung..
Gilang takut..
Gilang khawatir..
Sudah 2 hari berlalu tapi Dirgan tidak pulang,masuk kampus pun tidak.
"Lo kenapa sih,Lang? Daritadi ga tenang mulu"
Gilang menghela nafas kasar, lalu meminum coffee nya.
"Bini gue Rif, belum pulang juga" ucapnya pada teman sekelasnya,Arif yang menemaninya minum coffee di kafe dekat kampus, tak sengaja mata Arif menatap keluar dan melihat sebuah sepeda motor yang dikenalnya.
"Loh, itu bini lo, barengan ama Iyan"
Gilang segera menoleh keluar kafe dan melihat Dirgan yang turun dari motor iyan, tanpa lama Gilang langsung keluar kafe dan mendekati mereka,sayang Dirgan sudah masuk lebih dulu ke area kampus.
"Yan!"
Iyan tersentak kaget lalu menatap sahabatnya itu dengan tatapan bingung.
"Napa ,Lang?"
"Lo kok bisa barengan ama bini gua?"
"Oh itu,gua juga kaga tau, tadi si Dirgan minta jemput dirumah ortunya dia"
Bohong.
Kebohongan macam apa ini.
Gilang manggut manggut mengerti, lalu dia menarik Iyan ke kafe untuk sarapan.
"Rif? Lo disini juga"
"Hooh Yan,nemenin duda galau"
"Bangsat"
Mereka tertawa bersama,Iyan melirik sedikit ke Gilang lalu mengumpat di hatinya, bahkan Gilang tidak memiliki rasa curiga sama sekali dan percaya begitu saja.
--
Dirgan melihat keluar,membiarkan dosen didepan sana menjelaskan dengan semangat, tanpa Dirgan lihat pun,Dirgan sudah mengerti isi dari materi hari ini,dia sudah mempelajari nya di belakang hari.
'Yan.. lo ga bilang apa apa kan ke Gilang?' Batinnya,daritadi dirinya hanya melamun tentang Iyan saja.
--
Iyan bukan tipe lelaki yang suka berbohong kecuali memang sangat terpaksa, seperti saat ini terpancar jelas dimata nya bahwa dia menyimpan sesuatu.Namun lelaki dihadapannya ini sungguh tidak peka bahkan tak peduli sama sekali,Iyan menggertakkan giginya kesal, Gilang menoleh dan tersenyum seolah olah tak ada yang terjadi.
Iyan berdiri dari kursinya, Gilang menatapnya bingung,Iyan mendecih kesal dan pergi darisana menuju kantin kampus saja,tak sengaja matanya bertemu dengan manik yang indah disana,mata indah yang menemani nya selama 2 hari belakangan, mata yang dilihatnya membuatkan sarapan padanya selama 2 hari belakangan dan mata yang dilihatnya tertutup saat mereka tidur bersama.
Iyan melangkahkan kaki nya kearah meja lelaki manis itu duduk bersama temannya, menempatkan pantatnya di sebelah lelaki manis itu,tak ada penolakan dari lelaki manis itu,seolah mereka sudah nyaman bersama.
--
Gilang mengepalkan tangannya erat, dia tau Iyan berbohong, matanya dengan jelas menunjukkan semua itu namun entah kenapa dia tidak bisa menggerakkan mulutnya untuk bertanya pada sahabatnya itu.
Hatinya mencelos saat melihat Dirgan dengan nyaman bercanda dan tertawa bersamanya,namun kaki nya tidak punya kekuatan untuk mendatangi dan bergabung dengan 2 lelaki itu.
Akhirnya Gilang pergi keatap, mengambil batang nikotin dari sakunya dan mengisapnya,sama seperti yang dia lakukan belakangan ini,tanpa ada niat berhenti walau dia tau hanya akan merugikan dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
ROSE 🔞
Short Storyzona rainbow 18+ BxB ga suka? segera keluar yang suka tolong hargai dengan kasi bintang dan komen 💓