Happy Reading
Collaboration of putrimimias dan DewiNurrcahyati
Typo bertebaran, don't forget to vote, comment, and follow
*
*
*Rain mulai mengganti bajunya dengan baju kerjanya sesampainya ia di cafe. Untungnya Rain menyimpan baju ganti di loker khusus pegawai. Dan untungnya cafe tersebut miliknya salah satu temannya.
"Kebiasaan lo kalo hujan pasti demennya main hujan-hujanan" ucap Cika salah satu pegawai yang berkerja di cafe tersebut.
"Hehehe seneng gue main hujan, sahabat gue itu mah" ucap Rain sambil sesekali tertawa.
"Udah hafal gue sama tabiat lo, untung lo punya baju ganti di loker, bisa mampus lo kalo pulang, bisa-bisa gak pakai baju" canda Cika yang membuat keduanya tertawa.
"Udah ah nanti ditegur bos baru tau" ucap Rain lagi meski ia tau hal itu tidak akan pernah terjadi pada dirinya.
Mereka melanjutkan pekerjaan mereka. Satu persatu pengunjung bergantian datang sekedar untuk membeli kopi, atau nongkrong bersama teman-teman mereka.
Tak terasa waktu cepat sekali berlalu. Waktunya untuk Rain pulang kerumahnya. Setelah mengganti seragam kerjanya dengan kaos biasa, Rain berjalan menuju ke halte tempat ia biasa menunggu angkot.
Jam kerja Rain memang hanya sampai jam 18:00. Dan biasanya masih ada angkot yang lewat di daerah dekat cafe ia bekerja karena daerah tersebut memang cukup ramai.
Rain berencana ingin membeli sepeda agar ia tak perlu naik angkot lagi. Sebenarnya ia mampu untuk membeli sepeda tersebut, tapi Rain belum ingin saja membelinya. Masih ia rencanakan. Dan entah kapan rencana itu akan di jalankannya.
*
*
*Rain baru saja masuk kerumah ketika suara mobil mamanya terdengar memasuki pekarangan rumah. Mama Rain tak tahu bahwa anaknya tersebut bekerja setelah pulang dari sekolah.
"Non Rain mandi dulu non, pasti capek habis sekolah langsung kerja" ucap bi minah pembantu dirumah Rain.
Bi minah sudah lama bekerja dirumah Rain dari Rain masih bayi. Dan bi minah yang selalu menjaga Rain ketika mamanya sibuk dengan pekerjaannya. Bi minah sudah seperti pengganti mamanya bagi Rain dan Rain sering bercerita dengan bi minah.
"Ssstt, jangan berisik bi, nanti mama denger" ucap Rain memelankan suaranya.
"Bibi lupa non" ucap bi minah sedikit berbisik.
Tak beberapa lama, mama Rain masuk dengan menenteng tas kerjanya.
"Kamu dari mana Rain baru pulang jam segini! " ucap mama Rain sedikit membentak.
"Mama gak usah tau urusan Rain, toh mama juga gak peduli kan sama Rain" ucap Rain dingin.
Bi minah hanya diam melihat anak dan ibu yang tidak pernah akur tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind The Feeling
Fiksi RemajaRain itu, penyuka hujan. Rain itu, terlalu acuh untuk sesuatu yang baginya tidak penting. Rain itu, sekalinya suka pasti akan dipertahankan sekalipun sakit. Dan yang pasti, Rain itu, sekali kecewa akan susah untuk dibuat kembali percaya. ...