Jam 6 pagi perempuan yang sedang duduk di pinggir kasur itu sudah berkutat dengan ponselnya, mencoba menghubungi seseorang namun yang dihubungin nampaknya belum kunjung menjawab. Seseorang yang sedang dihubungi Ana tidak lain adalah pacarnya yang janji akan mengantarnya berangkat kerja sebab mobil Ana masih harus berada di bengkel akibat mogok semalam yang entah apa sebabnya. Hingga Ana selesai sarapan laki-laki itu tak kunjung menjawab panggilan Ana. Terpaksa Ana berangkat sendiri.
Aku berangkat sendiri aja deh naek ojol
Kalo ga bisa bilang dari semalem biar aku ga nungguin
Kebiasaan
Pesan yang dikirimkan Ana kepada Dhika- pacar Ana sebelum Ana berangkat kerja.
5 bulan lalu pesan itu Ana kirimkan pada Dhika melalui whatsapp yang sampai sekarang belum Dhika baca. Jangankan dibaca centang dua pun tidak. 5 bulan sudah Dhika pergi tanpa pamit dengan Ana dan tanpa alasan yang jelas pula menurut Uwi- sepupu Ana.
Kana Nismara perempuan yang akrab disapa Ana ini bekerja sebagai desainer interior. Ana sering bekerja sama dengan Mba Rindi senior di kampusnya dulu yang sudah lebih berpengalaman dari Ana. Setelah lulus kuliah Mba Rindi bekerja disalah satu perusahaan jasa desain interior kemudian setelah beberapa tahun mengundurkan diri, menjadi independen dan mengajak Ana bekerja dengannya.
Mba Rindi dan Ana bisa dibilang dekat sejak kuliah. Awal kedekatan mereka terjadi karena tumpangan payung Ana untuk Mba Rindi yang memang sedang buru-buru mengejar kelas dosen killer. Takut telat.
Bagi Ana Mba Rindi sudah seperti kakak sekaligus sahabat, maklum karna Ana anak semata wayang jadi dirumah tidak ada sosok kakak ataupun adik yang bisa diajak ngobrol. Jadilah Mba Rindi ini yang dianggap Ana sebagai sosok kakak baginya.
"Ini abis ini kita belok mana nih." Tanya Mba Rindi yang sedang menjalankan mobil sedan yang baru 3 bulan ia beli, yang sebenarnya tidak sepenuhnya dibeli dengan uang Mba Rindi. Tetapi mendapat tambahan dari Mas Bara- tunangan Mba Rindi.
"Lah kok lo nanya gue sih mba, ini kan tempat temen lo gimana sih." Jawab Ana. "Yaiya tempat temen gue cuman gue lupa jalannya An makanya gua nanya karna lo yang lagi buka maps." Ana hanya cengengesan karna memang ia lah yang seharusnya menjadi penunjuk jalan ketempat tujuan.
Mba Rindi bilang proyeknya ini desain cafe, yang mau didesain cabangnya tapi mereka sepakat bertemu di cafe yang utamanya dulu. Kliennya ini temannya Mba Rindi, kalo tidak salah denger sih teman SMA. Katanya mereka sekelas selama 3 tahun berturut-turut waktu SMA. Pisah saat kuliah namun masih saling berkomunikasi. Malah Mba Rindi sempat cerita temannya ini yang mengenalkannya dengan Mas Bara.
Setalah hampir satu jam menembus jalanan Ibu kota yang lumayan macet, akhirnya mereka sampai di cafe tujuan yang Ana yakin mereka disambut langsung oleh sang pemilik cafe alias temannya Mba Rindi.
"Hi Rin." Sapa lelaki itu yang selanjutnya dibalas sapaan juga plus pelukan oleh Mba Rindi. "Hi ndraaa, yaampun udah lama banget kita gak ketemu."
Ini Mas Bara kira-kira marah gak ya liat Mba Rindi peluk-peluk ni lelaki.
Ya engga lah dodol, jelas-jelas Mas Bara kenal Mba Rindi dari ni lelaki.
Batin Ana meributkan perihal pelukan Mba Rindi yang sebenarnya tidak penting.
"Eh iya kenalin ini partner aku namanya Ana." Mba Rindi memulai perkenalan yang kemudian disusul Ana yang menyodorkan tangannya untuk berjabat tangan. "Kana Nismara pak, biasa dipanggil Ana."
"Giandra Hadinata, Andra. Jangan panggil pak deh saya belom tua-tua amat masih seumuran sama Rindi." Lelaki itu- Andra menyambut tangan Ana.
"Eh iya maaf. Saya panggil apa ya kalo gitu?" Ana bingung karna Andra tidak mau dipanggil pak, padahal niatnya supaya lebih sopan dengan klien. "kamu manggil Rindi pake sebutan apa?" Andra malah balik bertanya.
"Saya biasanya pake mba." Jawab Ana
"Yaudah panggil saya pake mas aja kalo gitu, jangan pake pak." Andra me-request
"Iya Mas Andra." Ana merubah sebutannya menjadi Mas Andra.
.
.
.
-ELECT-Aku belum kepikiran rupanya Mas Andra dan Ana begimana :)
See u next gaes.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELECT.
RomanceBerisi cerita dua manusia yang memiliki kesamaan nasib cintanya. Sama-sama ditinggal. Kana Nismara. Perempuan yang ditinggal oleh kekasihnya tanpa pamit juga tanpa alasan yang jelas, hingga ia pun bingung sebenarnya apa statusnya sekarang. Masih pa...