Lima

9 0 0
                                    

Candaan Mas Andra perihal nasi goreng masih melekat di ingatan Ana. Ana masih dengan jelas mengingat suara Mas Andra yang menanyakan

Nasgornya apa yang nganterin An?

Ana heran bisa-bisanya ia blushing karna candaan yang seperti itu. Semoga saja tadi Mas Andra tidak melihat pipinya yang rada memerah karna tersipu malu. Padahal Ana bukan anak SMA lagi, kenapa juga harus begitu.

Malam ini Uwi ada di rumahnya. Dirumah Ana. Tiba-tiba datang diantar Damar bilang kepingin nginep ke mamah dan langsung masuk nyelonong ke kamar Ana. Di kamar, Ana langsung di introgasi Uwi perihal diantar pulang Mas Andra karna kebetulan pas Ana turun dari mobil Mas Andra pas Uwi juga turun dari mobil Damar.

Jadilah semalaman Ana menjelaskan bahwa Mas Andra adalah kliennya sekaligus temannya Mba Rindi. Belum lagi Uwi yang meledek "belom apa-apa aja udah manggil mas." sambil tertawa dengan amat senangnya. Ana jadi harus menjelaskan juga asal mula kenapa ia memanggil Andra dengan sebutan mas.

"Wi mau curhat wi." Ana tiba-tiba membuka pembicaraan sambil menatap langit-langit kamarnya. "Ini nih yang gue tunggu-tunggu. Akhirnya seorang Kana Nismara bisa curhat juga." Uwi langsung memposisikan dirinya disebelah Ana.

"Gue beneran pengen udahin aja wi kayanya. Gue pengen cerita ke mamah papah apa yang gue rasain. Bener wi kata lo, gua ga bisa nunggu yang gak pasti. Ini udah hampir 6 bulan gue nunggu dan masih gak ada kabar sama sekali, parahnya keluarga Dhika juga malah kayak nyembunyiin sesuatu yang bikin gue makin capek. Gue sempet mikir ini kenapa jadi gue sendiri yang kaya orang bego. Nah masalahnya wi, gimana caranya mutusin hubungan gue sama Dhika wi sementara orangnya aja gua gak tau dimana. " Keluh kesah Ana sudah ia keluarkan. Apa yang selama ini ada di kepalanya sudah ia utarakan. Sedikit lega rasanya.

"Emang bego kan. Baru sadar lo. Denger ya An, gue bakalan dukung lo cerita ke pakdeh budeh dan gue juga yakin mereka pasti ngerti An. Mereka pasti paham. Perihal gimana caranya lo putus sama Dhika gue rasa lo juga harus ngomong ke keluarganya Dhika An. Lagian selama ini keluarganya juga kan yang kekeh banget bahwa lo harus nunggu Dhika, tapi malah nutupin keberadaannya dimana. Mereka maksud gue keluarganya si Dhika kayanya mencoba menahan lo selama mungkin, sampe sesuatu yang terjadi sama Dhika yang kita gak tau itu apa tuh terselesaikan. Emang mereka gak mikirin apa gimana perasaan lo." Uwi panjang lebar mengutarakan pendapatnya. Uwi senang sebenarnya Ana sudah mulai menyerah. Bukannya Uwi tidak ingin melihat sepupunya itu bahagia, menurutnya menyerah dengan Dhika lah cara agar sepupunya itu bisa bahagia.

"Uwi...." Ana memanggil Uwi lagi, namun yang satu ini nadanya agak berbeda. "Kenapa lagi Kana." Sahut Uwi. "Mau peluk..." Uwi langsung memeluk Ana. Uwi paham apa yang Ana rasakan.

Belum lama papah bilang ke Ana sepatu papah yang biasa papah gunakan untuk lari pagi sudah sobek di bagian samping. Bukanya papah tidak mampu untuk membeli sepatu, Ana yakin 100% papah masih mampu. Papah Ana seorang PNS, begitu juga Om Bimo. Hanya penempatannya saja yang berbeda, papah Ana ditempatkan di Kemenkeu sementara Om Bimo ditempatkan di Kementan waktu itu.

Ana dan papah memutuskan untuk pergi ke salah satu Mall di kawasan Senayan. Tujuannya membeli sepatu untuk papah sekaligus ngedate bulanan antara Ana dan papah.

Namun secara tidak sengaja papah bertemu teman lamanya. Lumayan banyak yang mereka bicarakan sampai teman lama papah menunjukkan foto cucu barunya, foto anak laki-laki yang berusia sekitar 1-2 tahun. Iya foto anak-anak yang imut. Papah lalu dilontarkan pertanyaan kapan akan mantu. Papah lalu menatap Ana sekilas, kemudian tertawa kepada temannya yang Ana tahu itu adalah tawa palsu dan kemudian menjawab "Ijeh suwi." (masih lama).

Melihat kejadian seperti itu yang akhirnya membuat Ana menyerah untuk menunggu Dhika. Menyerah menunggu yang tidak pasti.

.
.
.
-ELECT-

orang-orang kenapa hobi banget nanya

"kapan nikah"

"kapan mantu"

See u next gaes, jangan bosen-bosen yah.

ELECT.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang