Semenjak Mas Andra mendeklarasikan dirinya akan mencalonkan diri sebagai mantu mamah, Ana dan Mas Andra semakin dekat. Mas Andra sering berkunjung ke rumah Ana, sering mengobrol dengan papah. Padahal selama Dhika jadi pacar Ana, langka sekali melihat papah mengbrol dengan Dhika. Kalau dengan Mas Andra, ada saja topik perbincangan mereka.
Ana juga sudah beberapa kali berkunjung ke rumah Mas Andra, berkenalan dengan ayah ibu Mas Andra. Pernah waktu kali kedua Ana berkunjung, ibunya Mas Andra meminta bantuan Ana untuk membuat beberapa bolu. Katanya mau ada arisan rt. Mas Andra langsung ngomel-ngomel katanya anak orang kok disuruh-suruh. Ibunya Mas Andra langsung menjawab "Ana nya aja gak keberatan, lagian emang salah kalo ibu minta tolong sama calon mantu." Ana senang bukan main.
Mas Andra juga mempunyai seorang kakak laki-laki. Mas Andra cerita kalau Mas Arya- kakak Mas Andra sudah menikah dengan Mba Laras dan sudah memiliki seorang anak laki-laki yang baru berusia sekitar 2 tahun. Baskara Anung Hadinata, nama anak Mas Arya dan Mba Laras.
Yang membuat Ana kaget ketika pertama kali berkunjung ke rumah Mas Andra adalah ayahnya Mas Andra. Teman lama papah yang menunjukkan foto cucunya itu adalah ayahnya Mas Andra, cucunya yang ada difoto itu adalah Baskara. Ayahnya Mas Andra juga terlihat kaget melihat Ana. Dunia serasa sempit. Bisa-bisanya papah Ana dan ayahnya Mas Andra adalah teman lama.
Mengenai proyek cafe Mas Andra, kemarin Ana dan Mas Andra pergi belanja furnitur dan artwork. Jadi mereka tinggal mengawasi penataan interiornya. Mba Rindi tidak ikut karna besoknya adalah hari pernikahan Mba Rindi dan Mas Bara.
Ana dan Uwi, seperti anak kembar dengan kebaya serupa. Mereka diutus Mba Rindi untuk menjadi Bridesmaid. Mba Rindi terlihat begitu anggun dengan balutan kebaya putih, sementara kebaya Ana dan Uwi didominasi oleh warna abu-abu.
"Cie yang udah sah. Seneng banget nih kayanya." Ledekan Uwi untuk Mba Rindi. "Ye lo juga bentar lagi nyusul dodol." Balas Mba Rindi. "Temen kita yang satu ini diem aja nih. Gimana gimana udah ada kemajuan belom?" Pertanyaan Uwi yang satu itu jelas untuk Ana. "Jangan-jangan malah duluan dia nih wi daripada lo." Mba Rindi ikut-ikutan. "Ye kenapa jadi ngomongin gue sih. Udah sono lu naek ke pelaminan, tamu udah pada mau salaman." Ana langsung mengusir Mba Rindi.
WO yang dipercayakan Mba Rindi nampaknya cukup sukses. Ana saja sempat terkagum dengan dekorasi ruangannya. Tidak norak. Tamu yang diundang Mba Rindi dan Mas Bara memang tidak banyak, hanya kerabat dekat dan teman dekat. Kata mereka agar lebih terasa privacy. Namun teman dekat Mba Rindi yang Ana tunggu-tunggu belum terlihat. Siapa lagi kalau bukan Mas Andra. 10 menit yang lalu Damar sudah datang, Otomatis Uwi langsung menemani Damar. Ana sendirian.
"Ana" Suara laki-laki memanggil Ana. Mas Andra.
Ana langsung mencari sumber suara tersebut. Agak lama menemukannya sebab keadaan lumayan ramai.
Setelah melihat Mas Andra Ana langsung menghampiri Mas Andra. Mas Andra datang dengan balutan jas warna hitam. Tampan.
"Kemana aja sih mas baru muncul." Ana sedikit sebal. "Asik aku ditunggu-tunggu." Ledek Mas Andra. "Bukan gitu. Tadi Damar udah dateng duluan jadi kan aku ditinggal Uwi sendirian." Pembelaan Ana. "Ya ikut Uwi sama Damar lah biar gak sendiri." Solusi dari Mas Andra. "Terus jadi nyamuk gitu. Ih ogah amat." Penolakan Ana atas solusi yang diberikan Mas Andra.
Begitu Ana selesai bicara tanpa permisi Mas Andra langsung menggandeng tangan Ana, Kemudian langsung mengajak Ana berjalan yang sepertinya mengarah ke pelaminan. Tidak ada penolakan dari Ana. Sambil mereka berjalan Mas Andra bilang "Yaudah marahnya nanti aja. Sekarang temenin aku ke Rindi, belom ngasih selamet nih aku."
Ana sudah menemani Mas Andra memberikan selamat untuk Mba Rindi dan Mas Bara. Sekarang Ana sedang menemani Mas Andra makan. Sambil mendengarkan penjelasan Mas Andra kenapa ia bisa telat. Dari penjelasannya, Mas Andra telat karna Baskara yang tiba-tiba ngambek. Mas Andra dan Baskara memang dekat. Ketika melihat Mas Andra berpakaian rapih pertanda ingin pergi, Baskara malah menangis tidak mau ditinggal omnya. Jadilah Mas Andra harus membawa Baskara keliling dulu plus membeli sogokan kesukaan Baskara. Es krim.
Sedang asik mendengarkan cerita Mas Andra, tiba-tiba ponsel Ana berdenting pertanda sebuah pesan masuk. Whatsapp. Ana kaget ketika melihat pengirimnya. Andhika Putra Wijaya. Dhika mantan Ana yang entah pergi kemana.
Hi Kana Nismaraaa
Gimana kabar kamu?
Besok ketemuan yuk
.
.
.
-ELECT-See u next gaes, jangan bosen-bosen yah.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELECT.
RomanceBerisi cerita dua manusia yang memiliki kesamaan nasib cintanya. Sama-sama ditinggal. Kana Nismara. Perempuan yang ditinggal oleh kekasihnya tanpa pamit juga tanpa alasan yang jelas, hingga ia pun bingung sebenarnya apa statusnya sekarang. Masih pa...