Chapter 4. Segelap malam

67 19 3
                                    

Layaknya langit malam yang bisa menyimpan beribu kepedihan dan kesesatan, langit malam juga bisa menyimpan banyak keindahan yang menenangkan

¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤


Happy reading 😊
Maaf banyak typo

💕💕💕💕💕

You were the shadow to my light
Did you feel us
Another start
You fade away

Suara alarm tak juga membangunkan tidur seorang gadis dari tidur nyenyaknya.Namun tak lama, di detik berikutnya kata nyenyak berganti dengan rasa gelisah.

"Enggghhh...Mama"erang-nya.

Peluh membasahi kening dan lehernya bercampur dengan cairan bening yang merembes dari kedua matanya yang terpejam.

"Mama..jangan pergi. Jo mau ikut ma" rancaunya,tangannya terangkat seakan meraih sesuatu.

Is this a place that I call home?
To find what I've become
Walk along the path unknown
We live, we love, we lie

Kini bukan suara alarm yang terdengar, namun nada dering dari ponselnya yang membuat tidurnya terusik dan akhirnya tersentak bangun.

"Hah,Sudah pagi ternyata"gumannya lirih.Tangannya mengambil ponsel yang ada di atas nakas dan melihat siapa yang menelfon.

Aidenish bawel👻 is calling

"Hallo?"ucapnya dengan suara serak khas bangun tidur.

"Jo jangan lupa nanti gue jemput,ntar gue anter kerumah sakit sekalian".

Joanna menyerit heran.Untuk apa kerumah sakit?

"Rumah sakit?emang siapa yang sakit Ai,kamu?" Tanya Joanna bingung.

"Ck,ya bukanlah. Maksud gue sekalian gue jenguk bibi Ayesha"

Lagi.Jawaban Aiden membuat Joanna bingung.Bukannya Mama udah pergi ya?

"Maksud kamu apa sih Ai,Aku bingung. Bukannya mama udah keluar ya dari rumah sakit bahkan mama udah..-"ucapan Joanna memelan di akhir kalimat.Matanya kembali berkaca-kaca.

"CK,loe jangan pura pura amnesia deh. Kan kemarin lo dihubungi dokter Mirza kalo Bibi udah sadar.Loe bahkan gak mau pulang dari rumah sakit malah kalo gak gue paksa"

Joanna menyerit bingung, otaknya masih belum konek menerima informasi tadi. Jika mamanya sudah tersadar dari koma,jadi yang kemarin itu...

Apakah Mimpi?

Dia berusaha mengingat kejadian  terakhir kali.Dikoridor dia menerima telfon dari dokter Mirza yang menyuruhnya untuk kerumah sakit, lalu..

Benar.Mamanya sudah sadar. Ah,ternyata kemarin dan tadi cuma bunga tidur.

"...-hallo..anybody there?"ucap Aiden diseberang sana.

"Ah,iya iya.Ok nanti aku tunggu" ucapnya dengan mata yang berkaca-kaca, terlalu bahagia.

"Sip.Gue tutup dulu ,nyonya besar udah teriak teriak,...iya Bun bentar..-"

Tut

Joanna mulai bangkit dan bersiap siap untuk pergi kesekolah. Langkahnya terasa ringan seolah beban berat yang ada dipundaknya terangkat habis serta binar bahagia terus terpancar di kedua netranya.Ya sesederhana itu kebahagiaan seorang Joanna.

ArionnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang