Chapter 6. Seandainya masih ada

50 18 2
                                    

Hargai dan sayangi orang yang ada bersamamu saat ini, karna jika orang itu telah pergi baru kau akan menyadari betapa berharganya mereka bagimu

🥀🥀🥀🥀🥀

💕💕💕💕💕

Ceklek

"Hai, gue boleh masuk gak?" tanya seorang dengan kepala menongol  dipintu membuat Joanna dan Aiden menoleh.

"Hai, masuk aja Tha" jawab Joanna setelah melihat bahwa Netha yang datang.

"Emm..gimana lutut loe?" tanyanya canggung.

"Udah mendingan setelah diobatin Aiden tadi. Kok kamu kesini emang gak pelajaran?" tanya Joanna sembari membenahi kaca matanya yang melorot.

"Guru-guru pada rapat jadi jamkos deh" ucap Netha. "Oh ya loe kenapa bisa sampe kaya gini sih?" tanya Netha penasaran.

"Aku tadi gak sengaja nabrak Cassey jadinya ya..kaya gini" jawab Joanna sambil menunjukan lutut nya.

"Terus Cassey ngomong apa sama loe Jo? gue tau tabiat Cassey itu kaya gimana. Gak mungkinkan dia diem aja" tanya Aiden yang juga penasaran dengan kejadian tadi.

"Dia..dia gak ngomong apa apa kok" Jawab Joanna gugup tanda dia bohong.

"Gue tau loe bohong sama gue Joanna Aristella" ucap Aiden tajam sambil bersedekap dada. Inilah yang Joanna tidak sukai ketika ditanya oleh Aiden butuh usaha keras untuk membohonginya, apalagi ketika sudah menyebut namanya dengan lengkap. Maka sudah menjadi kewajiban baginya untuk menjelaskan.

"Huhhh, tadi itu aku nggak sengaja nabrak Cassey, terus dianya nggak terima karena sepatu barunya terkena kuah bakso yang dia bawa terus gini deh" jelas Joanna.

"Dih nyebelin banget sih si Case-case itu kalo gue tadi disana udah abis dia" ucap Netha dengan menggebu-gebu setelah mendengar cerita Joanna.

"Kenapa loe bisa nabrak si Cassey?pasti kebiasaan loe kalo jalan nunduk terus?" ucap Aiden memicing. Pasalnya dia sering melihat Joanna yang kalau jalan itu selalu menunduk.

Sebenarnya dia gedeg dengan Joanna. Bukan sekali dua kali dia ngomong agar Joanna menghilangkan kebiasaan-nya buruknya, tapi tetap yang namanya biasa pasti sulit untuk dihilangkan.

"Ih bukan gitu, tadi pas jalan itu kaki aku kayak ada yang sengaja ngehalangi" ucapnya cemberut tidak terima.

"Siapa?"

"Gak tau. Udahlah biarin aja lagian udah kayak gini mau diapain lagi udah terjadi juga, akunya aja yang gak liat liat" lirih Joanna yang masih didengar Netha.

"Ya gak bisa gitu dong Jo. Loe itu terlalu baik tau nggak. Seharusnya loe lawan biar gak semena mena sama loe" ucap Netha sebal.

"Apa yang diucapin Netha itu bener Jo. Loe harus lawan balik, kalo loe diem aja loe bakal terus diinjek injek sama dia" kata Aiden membenarkan ucapan Netha.

"Gue heran kenapa Arion mau sama cewek kaya si Cassey itu?" kata Aiden mengerutkan dahinya.

Hening

"Pengumuman untuk para siswa karena semua guru akan mengikuti rapat mendadak, maka jam belajar  kalian dipersingkat. Karena itu kalian dipersilahkan untuk belajar dirumah"

Pengumuman itu disambut dengan suka cita oleh para siswa. Termasuk Joanna dkk.

"Nath loe tunggu disini jagain Joanna ya, gue mau ke...-"

Ceklek

"Woi Ai, ini tas loe" ucap Vian tiba tiba menyelonong masuk dan melempar tas Aiden yang langsung ditangkap.

ArionnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang