Bayangan kan hilang, tapi darah terus mengucur membasahi seluruhnya. Lelah.
Tertawalah, hingga tawa itu pudar dalam keheningan malam yang mencekik.
Gelap menertawaimu, tangan tercekal membawa hal yang paling kau benci.
Demikian pula dalam diri ini, terasa berat tanpa mengatakan.
Terasa berat jika terpendam, tapi semuanya tidak pernah menjadi nyata, tawa itu tertelan oleh hal busuk bernama darah.-Sptra🎬
KAMU SEDANG MEMBACA
Orange
PoetryKetika langit bersajak di penghujung senja. Meraup kesadaran yang mulai menghitam terbakar arus harap. Ia memilih tempat untuk menuang kata sebelum benar-benar pulang.