Di asrama baru di isi beberapa siswa, karna dua hari lagi baru akan memulai pelajaran baru. Hanya saja Jaemin dan Jeno lebih memilih datang ke asrama lebih cepat. Takut jika semakin lama di rumah, mereka semakin malas untuk kembali
Brak
"HALO TEMAN KU~"
Baru saja merebahkan diri di kasur, Jaemin terkejut karna pintu kamar asrama terbuka dengan barbar. Sedangkan Jeno, dia malah menutup kepalanya dengan bantal agar sedikit meredam kebisingan akibat ulah Haechan
"Berisik banget sih Chan, mana Renjun?"
"Ada, lagi beresin buku-buku barunya"
Haechan duduk di pinggir kasur sambil memakan snack yang dari tadi dia dekap
"Btw Na"
Jaemin menoleh "apa?"
"Katanya pas kita libur ada siswa yang hilang di kamar 302"
"Hah?"Jaemin menyerngit "kok bisa?"
Lu tau kan kamar itu angker" Jaemin mengangguk, lagi pula siapa sih yang tida tau legenda kamar itu
"Katanya penunggu kamar itu gak suka kamarnya di tempati orang lain. Dan katanya penunggunya itu mati bunuh diri di kamar itu hiii~"
"Anjir! Terus terus? Gimana? Kok bisa dia gak suka ada yang nempati kamarnya?"
Haechan terdiam cukup lama, memikirkan pertanyaan Jaemin membuatnya ikut penasaran, karna dia hanya tau itu. Selebihnya dia tidak tau, tapi kemudian seseorang menjawab pertanyaan Jaemin
"Setau gua, anak yang bunuh diri itu korban bully. Dan yang masih jadi pertanyaan sampai sekarang, apa alasan dia ngeakhiri hidupnya, padahal semasa hidup pas dia di bully dia gak pernah ngelakuin hal yang aneh"
"Mungkin dibunuh?"
Pandangan tiga pemuda teralih ke arah Jeno yang kebetulan bangun sejak Haechan bercerita mengenai penunggu kamar itu
"Di bunuh?"gumam Jaemin
Pendek:<
Udah bisa nebak gak sih? Hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamar 302
HorrorSiapa yang menduga kalau ending dari cerita akan berakhir begitu menyedihkan?