Beberapa hari terakhir ini Renjun memikirkan perubahan sifat Jaemin. Biasanya anak itu tidak akan kemana mana setelah makan malam. Tapi sekarang dia suka menghilang, tidak, Renjun tidak menaruh curiga apapun padanya
Lebih tepatnya Renjun malah khawatir, takut terjadi apa apa, di tambah lagi Jeno pernah bilang padanya bahwa Jaemin punya riwayat asma akut. Dan jika tidak mendapat obat yang biasa Jeno bawa sebagai cadangan, anak itu bisa dalam bahaya
Seperti sekarang, Renjun mengendap endap di temani Haechan dan Jeno buat mengikuti Jaemin. Mereka heran, Jaemin selama ini tidak pernah punya teman di lantai 5, tapi kenapa dia di lantai ini?
"Yangyang!!"
Renjun melotot, pasalnya dia tidak melihat siapapun di sana. Renjun curiga Jaemin sedang mengalami halusinasi. Haechan cuma diam sambil mengemut lolipop di tangannya, dia hanya memperhatikan interaksi di depan matanya
Sedangkan Jeno, dia lagi merenung sambil mikir, kira kira dimana dia pernah mendengar nama itu, karna dia merasa tidak asing dengan nama tersebut
Renjun, Haechan, Jeno saling pandang dan saat mengalihkan pandangan ke depan Jaemin hilang, dia tidak ada dimanapun. Jeno lebih dulu berlari ke arah koridor asrama tempat Jaemin berdiri tadi
Mencari sesuatu yang mungkin bisa di jadikan petunjuk tapi sialnya tidak ada apapun. Haechan terlihat pucat
"N-nana gak mungkin masuk kamar ini kan gaes?"
Renjun dan Jeno menoleh ke arah yang Haechan tunjuk
ROOM 302
"Sial"umpat Jeno
_
Wayoloh wayoloh
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamar 302
HorrorSiapa yang menduga kalau ending dari cerita akan berakhir begitu menyedihkan?