Pengkhianatan

33 6 5
                                    

Drrtt... Drrtt... Drrtt... Drrtt...

Sebuah notifikasi muncul di layar kunci sebuah ponsel milik seorang remaja lelaki yang kini tengah bersantai di kamar ditemani segelas kopi.

"Mmmm?" Ia membuka layar kunci di ponselnya dan mengetuk notifikasi sehingga layar berganti dengan tampilan sebuah aplikasi chat yang sedang trending di masa sekarang.

Bunga : Sayang❤️

Ia tersenyum membaca pesan singkat yang dikirim oleh kekasihnya. Kemudian jarinya bergerak lincah di layar ponsel segera membalas.

Putra : Apa sayang?

Setelah itu mereka saling berbalas pesan hingga larut. Membahas berbagai hal. Mulai dari menanyakan kabar hingga ke pembahasan yang paling tidak masuk akal. Namun, dari sekian topik. Kerinduan adalah topik utama mereka malam ini.

-$-$-$-

Putra dan Bunga. Dua orang remaja yang menjalin asmara jarak jauh. Mereka dipertemukan Tuhan di sebuah acara konser musik (lebih tepatnya kompetisi musik yang berbintang tamu) yang diadakan di kota tempat tinggal Bunga.

Kala itu Putra sedang mengikuti suatu kompetisi musik dan sedang menunggu pengumuman. Ketika ia berjalan-jalan bersama anggota band-nya. Perhatiannya tertarik kepada Bunga yang kala itu terlihat kebingungan. Sehingga dengan sengaja Putra berpamitan kepada anggota band-nya untuk pergi sebentar.

"Hey. Kayaknya kamu lagi nyari sesuatu?" Sapa Putra waktu itu.

"Eh... Hai. Iya nih. Lagi nyariin temen." Bunga tak terlalu merespon. Karena pada dasarnya manusia jika bertemu orang asing akan membatasi diri untuk pertahanan diri.

Putra yang menyadari jika Bunga sangat waspada kepadanya tersenyum kering.

"Kenalin, namaku Putra. Aku ikut kompetisi ini. Tadi aku nggak sengaja liat kamu kayak kebingungan makanya aku samperin." Putra menyodorkan tangannya seraya menjelaskan niatnya menghampiri Bunga plus menunjukkan id card peserta miliknya.

Bunga yang melihat itu mengendurkan kewaspadaannya dan lekas menjabat tangan Putra. "Bunga. Oh... Emang aku keliatan banget ya kalo lagi bingung?"

"Keliatan banget. Kayak anak ilang." Putra terkekeh di ujung kalimat.

Bunga hanya memelototi Putra dan membuang muka.

"Eh, maaf-maaf. Becanda doang. Gimana kalo ku bantu cari temenmu itu?" Putra menawarkan diri.

Kini fokus Bunga kembali ke Putra. "Boleh."

Setelah itu mereka berjalan beriringan mencari teman Bunga berbekal pesan singkat dari teman Bunga.

Diperjalanan mereka berbincang-bincang banyak hal. Mulai dari tempat tinggal, sekolah, hingga berujung modus Putra yang menanyakan username Instagram milik Bunga.

Tak lama kemudian dua orang remaja putri seumuran Bunga memanggil namanya.

"Bunga!" Mereka berdua menghampiri Putra dan Bunga.

Mata Bunga berbinar melihat dua orang itu menghampiri dirinya. Pasalnya ia dan Putra sudah mencari cukup lama.

"Fita! Rena!" Mereka bertiga akhirnya berpelukan. Sedangkan Putra yang melihat itu jadi teringat adegan salh satu film anak-anak favoritnya dulu, Teletubbies.

Suka, Duka, LaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang