Motivasi dan Inspirasi
Rabu, 26 Agustus 2020
1. Setia
Kalau teman-teman menemukan titik jenuh dalam menulis, ya nggak papa. Hampir semua penulis mengalami itu. Sesakti-saktinya, nggak ada penulis yang nulis langsung jadi. Semua menemukan rasa bosan. Lalu yang membedakan kita dengan penulis senior itu apa? Yang membedakan itu kesetiaan, mereka setia kita nggak. Kamu tidak setia makanya kamu kehilangan orang yang kamu cintai. kamu nggak memperjuangkan sih, makanya kamu kehilangan. Kamu punya kesempatan membuat buku tapi kamu tidak memperjuangkan, ya sama saja kan nggak akan jadi?
2. Tidak Perlu Membagi Waktu
Waktu tidak usah dibagi, dinikmati saja. Kita sama-sama diberi waktu 24 jam, nggak mungkin kan penulis senior punya waktu yang lebih banyak? Artinya dari awal kita harus yakin bahwa sesuatu yang istimewa itu juga membutuhkan waktu yang istimewa. Misal nih, kamu tidur dari jam 10 sampai jam 5 sama kayak teman waktunya. Tapi kalau kamu mau meluangkan waktu, membaca, berpikir, diskusi, menulis. Ya itu akan menjadi waktu yang istimewa. Kalau kamu ngantuk, capek, nggak kuat, ya nggak usah nulis jangan dipaksakan istirahat saja. Tapi di hati kamu harus tetap pasang "jika ingin mendapat hasil yang baik maka kamu harus meluangkan waktu yang ekstra."
3. Fokus
Selain setia, sebagai penulis pun kita harus fokus. Fokus terhadap karya yang akan kita selesaikan. Jangan terpancing untuk menciptakan karya lain, hanya karena terinspirasi dari milik orang lain. Kamu bisa mengembangkan inspirasi tersebut di dalam karya yang sedang kamu usahakan untuk selesai.
4. Mulai Berimajinasi Jauh
Dalam prinsip ini, dimaksudkan ketika kita sedang membuat suatu naskah, namun terhenti di part muda. Alangkah baiknya, sebagai seorang penulis, kita mengambil langkah berimajinasi jauh. Yang artinya, kita membuat part tua lebih dulu, saat tidak ada inspirasi untuk membuat part muda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Motivasi dan Inspirasi Kompeni
Non-FictionBerisi motivasi dan inspirasi Kepenulisan dari grup chat KOMPENI.