rooftop

2.5K 387 33
                                    

Keesokan harinya jeongwoo datang lebih pagi dari biasanya. Dia manaruh ranselnya dimeja kemudian menunggu didepan pintu kelas.

"tumben jam segini udah dateng kamu woo" tegur Lee jinwoo teman sekelas jeongwooo

Jeongwoo nyengir sembari menggaruk tengkuknya yang tak gatal "iseng aja"

Jinwoo mengangguk lalu meninggalkan jeongwoo memasuki kelas.

"eh jinu, dongpyo udah dateng apa belum?" tanya jeongwoo

"udah dia berangkat bareng aku" jawab jinwoo

Tanpa memberikan jawaban apapun jeongwoo pun pergi menuju kelas dongpyo yang sekaligus adalah kelas Haruto dan teman temannya.

Jarak kelas jeongwoo dan kelas haruto cukup jauh itulah mengapa jeongwoo sangat sulit mencari alasan untuk sekedar memata matai sekilas pemuda tampan tersebut.

Sampai di kelas 11-4 yaitu kelas dongpyo, jeongwoo langsung masuk begitu saja tanpa permisi kemudian menyeret dongpyo untuk ikut bersamanya.

"bangsat gue kira siapa main seret aja lo!" protes dongpyo saat mereka sudah berada agak jauh dari kelas.

"pyo lo sekelas sama gengnya haruto kan?"

"si anak baru itu iya kenapa? naksir lo ama dia, mendingan gak usah deh woo dia banyak yang ngantri lo mah kalah"

"monyet lo!" umpat jeongwoo

"serius pyo lo pernah liat haruto ngelakuin hal yang mencurigakan gak sih?" tanya jeongwoo

Dongpyo menggeleng "haruto itu pendiem setau gue"

"tapi dia kan segeng sama yoshinori si tukang bully"

"kagak anjir siapa bilang dia selalu menyendiri sampe pengen gue temenin aja rasanya" ujar dongpyo

Jeongwoo mengerut "yaudah kalau gitu gue balik ke kelas"

Saat berjalan melewati kelas 11-4 jeongwoo bisa melihat haruto duduk sendiri dimeja pojok belakang dekat jendela. Jeongwoo semakin merasa aneh melihat tingkah laku junghwan dan yedam yang seolah olah tak saling mengenal satu sama lain.

"aneh" gumam jeongwoo

Dikelas jeongwoo menceritakan semua kejadian janggal tadi pada sahabatnya.

"aneh sih tapi biarin ajalah bukan urusan gue" kata inhong

Jeongwoo menjitak kening teman sebangkunya.

"lo gak takut kalau mereka ternyata orang jahat yang sedang menyamar atau–

"kebanyakan nonton film sih lo gini kan jadinya kelebihan imajinasi" sela inhong

"gue yakin ada yang mereka sembunyiin, pokoknya pulang sekolah kita ikutin mereka lagi" final jeongwoo

*****

Bel istirahat sudah berbunyi dari beberapa menit yang lalu namun entah apa yang ada dipikiran pak siwon hingga tak kuncung menyelesaikan kegiatan mengajarnya.

"baiklah anak anak untuk tugas–

"eh doy ini udah jam istirahat kan?" tanya inhong dengan nada yang sengaja dikeraskan

Doyoung yang mengerti berpura pura menoleh ke pergelangan tangannya "udah sepuluh menit yang lalu sih"

"saya juga tau jam pelajaran berakhir, kalian silahkan istirahat" titah pak siwon

"alasan padahal dia gak pernah denger bunyi bel kecuali bel pulang" ledek jihoon

"tau tuh dasar tua" balas yeongue

"kantin yok panas otak gue disuruh mikir dari tadi" seru jeongwoo

Kantin terlihat lebih ramai dari biasanya membuat jeongwoo dan teman temannya mengernyit.

"tumben rame padahal gak ada menu baru" ucap yeongue

Doyoung merentangkan tangannya menghentikan gadis yang baru saja usai dari kantin "ryujin kenapa pada rame?"

"oh itu mereka lagi bicarain sanha yang sekarat dirumah sakit kemarin" jawab ryujin

"kenapa dia?" tanya jihoon

"lo aja yang tukang julid gak tau apalagi gue" setelahnya ryujin melenggang pergi

"jangan jangan orang yang kemarin dibully itu sanha lagi" celutuk doyoung

"mungkin aja, ck bajingan banget mereka aish padahal gue hampir dapet fotonya kemarin"

Jeongwoo mengacak acak rambutnya gusar lalu pergi begitu saja.

"mau kemana lo luq?!" teriak yeongue

"lupa bawa duit" balas jeongwoo tanpa menoleh

Saat hendak masuk ke kelas jeongwoo tak sengaja melihat yedam yang menaiki tangga menuju rooftop. Jeongwoo yang memang rasa penasarannya sangat besar memilih mengikuti yedam diam diam.

Jeongwoo mulai menaiki anak tangga saat yedam sudah memasuki rooftop. Dia berhenti didepan pintu menempelkan telinganya berniat menguping pembicaraan siapapun itu yang berada didalam. Saat jeongwoo hendak mendekatkan telinganya suara langkah kaki mendekati pintu terdengar membuatnya terpaksa buru buru menuruni tangga.

"di markas jam sepuluh malam gue tunggu"

"lo pancing dia kesana"

"siapa?"

Jeongwoo mengerutkan keningnya saat tak berhasil mendengar jelas siapa yang tengah mereka incar. Jeongwoo menghela nafas kemudian keluar dari tempat persembunyiannya.

"ngapain lo?"






















646 word gak bisa nulis chapter panjang keknya aku :"

Sorry for typos guys aku belum sempat revisi.

Tbc♡....

wanna know || hajeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang