japan

1.9K 341 29
                                    

Pagi pagi jeongwoo dikejutkan dengan dering ponsel yang berkali kali mengganggu tidurnya. Jeongwoo meraba sisi bantalnya menempelkan benda pipih tersebut ke telinga.

"halo?" sapa jeongwoo dengan suara serak khas bangun tidur

"gue udah didepan pintu"

Jeongwoo merengut "ngapain?"

"jemput lo lima belas menit gue tunggu"

Lalu sambungan dimatikan sepihak. Jeongwoo mengerang kesal lima belas menit tidak cukup baginya untuk menyelesaikan satu konser dikamar mandi.

Jeongwoo masih dengan mata tertutup berjalan gontai kekamar mandi. Tidak perlu waktu lama dia sudah keluar dengan wajah yang lebih segar dari sebelumnya ia segera memakai seragam tidak lupa menyemprotkan parfum ke bagian tubuhnya.

Ceklek

Pintu terbuka jeongwoo tersenyum sembari menghirup napas dalam itu salah satu cara agar dia semangat menjalani hari yang berat disekolah. Namun sedikit aneh karena udara pagi ini tercemar oleh parfum mint seseorang.

"lo ngapain disini?" tanya jeongwpo kearah pemuda yang tengah menyandarkan punggung di dinding sebelah pintunya.

"jemput lo" jawab pemuda tampan yang sudah pasti kalian bisa tebak

"oh bagus deh kalau gitu ayo berangkat lima belas menit lagi bel masuk"

"siapa bilang kita mau ke sekolah"

Jeongwoo menghentikan langkahnya seketika "maksud lo kita bolos?"

Haruto mengangguk kemudian berjalan lebih dulu. Sedangkan jeongwoo jangan ditanya dia tentu senang karena sudah lama tak membolos sejak kemampuan jeongwoo mencari alasan dan berakting sakit tidak lagi mempan.

Jeongwoo masuk ke kursi penumpang didepan. Fyi mobil haruto lain lagi mungkin yang kemarin masa sewanya habis.

"apa ini?" tanya jeongwoo saat haruto menyodorkan secarik kertas panjang didepannya

"tiket ke jepang, pemilik hotel yang gue maksud kemarin dia udah pulang ke jepang jadi misi lo gue ubah"

Jeongwoo menatap haruto tak percaya yang benar saja dia hanya membawa satu pakaian dan itu hanya pakaian sekolah yang melekat ditubuhnya. Dan lagi apa yang harus jeongwoo katakan kalau saja teman temannya bertanya.

"gue gak bisa gima–

"gue gak peduli" tegas haruto masih fokus menatap jalanan

Bingung itu yang jeongwoo rasakan dia tentu tidak bisa membantah haruto apalagi keadaannya sangat tidak memungkinkan untuk jeongwoo mencoba kabur dari sana.

Sampai dibandara jeongwoo beruntung sekali karena mashiho juga ikut dan yang lainnya juga. Jeongwoo segera menghampiri mashiho yang berada tak jauh darinya. 

"lo gak bawa baju ganti?" tanya mashiho 

jeongwoo menggekeng menuding haruto dengan dagunya "gara gara dia" 

"gapapa woo kan lo bawa black card" kata mashiho 

"bener juga ya, lo sendiri?" 

Mashiho memamerkan ransel yang ia bawa "katanya cuma beberapa hari gak perlu banyak banyak bawa pakaian" 

Mereka asik berbincang sampai jaehyuk memanggil untuk segera menuju pesawat. 

*****

Tak terasa jeongwoo telah menginjakan kakinya di negara matahari terbit tersebut rasanya seperti hidup didunia komik dia bisa pergi kemanapun kapanpun dasar orang kaya. Jeongwoo menghirup napas lega saat dipenerbangan dia satu kursi dengan yoonbin dan bagi jeongwoo yoonbin bernapas saja itu menakutkan.

wanna know || hajeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang