secret

2K 356 41
                                    

Jeongwoo tak tau apa yang membuatnya gelisah semalam. Mungkin karena ia takut dimarahi ibunya atau dicari oleh orangtuanya. Tidur jeongwpo juga terganggu karena suara grasak grusuk diluar yang membuat jeongwoo sekarang terpaksa bangun dengan mood rendah.

"woo lo disuruh haruto ke kamarnya" kata yoonbin tanpa mengetuk pintu

Untung saja jeongwoo sudah selesai berpakaiam rapi "ngapain?"

"cari tau aja sendiri" jawab yoonbin lalu pergi

"fuck you ha yoonbin" umpat jeongwoo lamat dia tak mungkin mengatakannya didepan yoonbin. Jeongwoo mana berani

Menghela napas jeongwoo menuju kamar haruto tanpa perlu bertanya dia sudah tahu kamar dengan pintu kayu besar itu sudah pasti kamar haruto.

Jeongwoo membuka pelan pintu yang ternyata tak terkunci. Dia bisa melihat haruto bergulung dengan selimut abu abunya.

"kenapa manggil gue?" tanya jeongwoo berjalan mendekat

"ambilin makan gue laper" perintah haruto dengan suara seraknya

"gue bukan babu lo" cicit jeongwoo

"balikin duit gue"

"ck, yaudah iya lagian jadi orang manja banget"

Jeongwoo menghentakkan kakinya sebelum pergi. Dia dengan kesal menuju dapur rumah yang mereka tinggali tidak terlalu luas jadi mudah saja untuk menemukan dapur.

Jeongwoo kembali dengan nampan berisi air putih dan sup ditangannya. Jeongwoo kemudian meletakkan nampan tersebut dinakas.

"nih makan, gue mau cari mashiho"

"mager suapin gue"

Hell, jeongwoo menatap haruto tak percaya perasaan kemarin malam pemuda itu terlihat garang dengan senapam didalam sakunya.

"harusnya gue kasih racun tadi" gumam jeongwoo pelan

"lo sakit?"

Haruto mengangguk sebagai jawaban

"makanya jangan bunuh orang sembarangan sakit kan lo"

"shut up, suapin gue cepet"

"btw kapan kita pulang?" tanya jeongwoo ditengah tengah kegiatannya menyuapi haruto

"nanti malam"

Jeongwoo mengangguk "soal uang lo gue udah tanya mashiho dia bilang dia kena tipu harga pas belanja"

Tangan haruto yang tadinya sibuk mengutak atik layar ponselnya menoleh "hm, gapapa gue kaya"

"ck, paling uang ayah lo" celutuk jeongwoo mendadak dirinya kaku ketika mendapat tatapan datar oleh haruto

"ma-maaf kayaknya gue salah ngomong, gue pergi dulu" jeongwoo pamit menaruh mangkuk berisi sup lalu pergi

Saat baru saja meninggalkan kamar haruto jeongwoo tak sengaja berpapasan dengan Asahi, tidak seperti kelihatannya ternyata Asahi lebih baik dari anggota lain.

"ngapain lo dikamar haruto?" tanya asahi

"ngasih makan kayaknya haruto demam deh coba lo telfon dokter" ucap jeongwoo

Asahi mengangguk berniat pergi namun jeongwoo segera mencegat tangan kanannya.

"eumm gue boleh nanya soal kalian?" tanya jeongwoo ragu

Asahi mengerutkan alisnya "maksud lo?"

"i-itu tadi gue gak sengaja bahas soal ayah haruto"

"oh orang luar gak perlu tahu masalah itu, mending lo kebawah beresin barang barang lo besok kita pulang" jawab asahi

Jeongwoo dengan terpaksa mengangguk. Mau dibilang bagaimanapun dia memang berniat mencari tahu. Dia dibuat penasaran oleh ekspresi haruto yang sedikit menakutkan tadi.

Kaki jenjang jeongwoo menuruni anak tangga menuju lantai bawah disana sudah ada anggota lain yang tengah memilih sebuah senjata. Ya ada pisau dan segala macam benda berbahaya yang membuat jeongwoo meringis. Oh ayolah mereka masih siswa sekolahan sama seperti jeongwoo melihat mereka berlumuran darah, memegang senjata, dan harta mereka membuat jeongwoo kaget tentu saja.

Tiba tiba saja Jaehyuk melemparkan tas kearah jeongwoo "barang-barang lo"

"thanks"

"hm"

"kalian bakal bawa itu juga?" tanya jeongwoo wajar dia heran memangnya mereka tak akan ketahuan saat dibandara nanti

"hm"

"kalian gak takut di–

"kita naik pesawat pribadi, lagi pula masih ada uang buat ngatasin semuanya" kata Junkyu

Jeongwoo lupa dengan siapa dia berurusan, lebih baik dia menyusul mashiho pemuda itu masih termenung diruang komputer entah apa yang dia lakukan.

Tanpa mengetuk pintu jeongwoo masuk keruangan komputer tempat untuk mengakses cctv dan apapun itu.

Seolah lupa dengan niat awalnya kesana jeongwoo nelihat lihat layar yang memamerkan gedung serta orang orang berjas hitam disana. Dahinya mengerut saat melihat sebuah catatan dan pulpen tergeletak diatas meja.

Sial nasib jeongwoo kala ia berniat membuka buku catatan tersebut mashiho datang denhan segelas teh ditangannya.

"kamu ngapain woo?"

"nyari lo tadinya ohya ini tugas yang lo maksud?"

Mashiho mengangguk "kamu tau gak ini dimana?"

Jeongwoo menggeleng polos.

"rumah kepala sekolah kalian" jawab mashiho

Jeongwoo tak bisa tidak terkejut. Jeongwoo kira hacker hacker seperti ini hanya ada difilm film.

"gak ada yang bisa gue percaya disini kayaknya" batin jeongwoo menurut jeongwoo hacker seperti mashiho lebih menyeramkan.

"kata junkyu kita bakal pulang sebok, kamu udah kemas kemas?"

"udah dikemasin tadi sama jaehyuk"

Mashiho mengangguk paham

"kalau lo udah gak sibuk samperin gue ya, gue mau tanya sesuatu" kata jeongwoo memutuskan untuk pergi



























Untung gak lumutan work aku:")

Sorry for typos and tbc....

wanna know || hajeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang