1

2.1K 131 7
                                    

"1...2...1...2..."

Suara teriakan pelatih berseragam biru Dongker itu memejamkan telinga siapa saja yang berada di sampingnya apa lagi di tambah dengan suara peluit yang sangat menyebalkan untuk di dengar.

Camp pelatihan anggota pemadam kebakaran angkatan baru seorang bertubuh mungil dengan rambut yang diikat semestinya membuat ia sangat tidak cocok mengikuti pelatihan camp ini karena terlalu manis.

Lee jihoon gadis mungil itu sungguh lelah dengan suara peluit yang di tiup pelatih bahkan gadis di sampingnya sudah mengeluarkan berbagai macam umpatan karena tak tahan dengan suara peluit dan hitungan dari sang pelatih.

Istirahat makan siang tiba semua anggota pemadam kebakaran baru yang saling membaur satu sama lain, gadis berwajah emo itu duduk di samping jihoon dengan segala umpatannya yang membuat jihoon bingung.

"Ehemm" deham jihoon
"Eoh?...maaf kau pasti bingung dengan segala umpatan ku barusan ya" ujarnya meminta maaf
"Benar" jujur sekali jihoon ini
"Aku jeon wonwoo...kau?"
"Lee jihoon"
"Kau pasti baru lulus SMA ya"
"Enak saja aku kelahiran 96"
"Benarkah? Kita seumuran?"
"-_-"
"Kau lulusan apa?"
"Kedokteran spesialis bedah umum"
"Harusnya kau jadi dokter dirumah sakit besar bukan terdampar di sini bodoh"
"Sialan kau...kau sendiri"
"Lulusan akademi keperawatan Korea"
"Kau juga bodoh harusnya kau juga bekerja di rumah sakit sebagai kepala perawat bukan tersesat kemari"
"Berarti kita sama-sama sialan"

Pelatihan kembali berlanjut tentu saja wonwoo selalu berbaris di dekat jihoon bahkan sama-sama membenci suara peluit pelatih dihadapan mereka dan berteman baik padahal jihoon dapat dikatakan sulit dekat dengan orang baru.
.
.
.
Langkah seorang laki-laki gagah dengan mata sipit berjalan dengan seorang bertubuh tinggi di belakangnya dengan dokumen yang ia bawa memasuki gedung pemadam kebakaran distrik pusat.

"Kapten Kwon dokumen anda sudah siap" ujarnya

Ruang kepala pemadam kebakaran pusat menjadi tempat dimana orang itu berdiri memberi hormat kepada pria paruh baya dengan pangkat lebih tinggi dihadapannya.

"Kwon soonyoung bersikap biasa saja" ujarnya
"Baik pak" sahutnya
"Kau datang dengan pria berlebihan kalsium itu lagi"
"Namanya Kim mingyu tuan Choi siwon"
"Biarlah lagi pula leherku selalu sakit setiap bicara bertatapan dengan nya...ini dokumen apa?"
"Pemindahan anggota, si jungkat-jungkit itu berhasil menghasut hati polos para anggota terbaik ku untuk masuk distrik satu"
"Berarti untuk beberapa hari kedepan distrik 17 akan off"
"Ya tidak bisa begitu walau pun disana minim kebakaran kota di sana itu sangat aneh anda tahu sendiri bukan"
"Aku mengerti jadi kau butuh enam orang untuk mengisi segala kekosongan kantor distrik 17"
"Betul...kurasa sudah cukup, aku harus kembali sekarang"
"Kau tak ingin melihat calon anggota tahun ini"
"Aku tak tertarik"
"Baiklah...hati-hati di jalan"

Kwon soonyoung atau biasa di panggil kapten Kwon adalah kapten dari distrik 17 yang di komandani oleh Choi Siwon yang menjabat komandan tertinggi distrik pusat alasannya hanya dia yang tahu, sekaligus kapten termuda dari pada kapten dari distrik lainnya.

Ia di kenal dengan kapten yang dingin dan menyeramkan padahal aslinya enggak namun bisa di katakan tegas dan orang yang sangat terorganisir.

"Sudah selesai soon?" Ujar pria kelebihan kalsium Kim mingyu
"Dasar kurang ajar ini masih di kantor bodoh panggil yang benar" omel soonyoung memukul kepala belakang mingyu
"Malas aku...kau mau lihat anggota baru tahun ini?"
"Tidak aku mau kembali ke markas...aku mengantuk"
"Aku yang menyetir?"
"Setuju"
"Dasar padahal aku bertanya bukan menawarkan"
"Kim mingyu cepatlah"

Jia soonyoung adalah kapten maka mingyu adalah wakil nya, mereka saling mengerti satu sama lain karena berteman sejal lama jadi kalau tidak di kantor pusat dan di jam kerja mereka akan memanggil dengan nama saja
.
.
.
Satu Minggu berlalu dan hari ini adalah hari pelantikan yaitu hari dimana jihoon akan di resmikan sebagai pemadam kebakaran dan hari dimana wonwoo dan jihoon tak mendengar suara peluit menyebalkan itu lagi.

Upacara pelantikan selesai di tandai dengan pelemparan topi pemadam kebakaran mereka serta tawa haru di setiap orang begitu juga dengan jihoon dan wonwoo.

"Sekarang kita hanya tinggal menunggu penempatan tugas kita" ujar jihoon
"Yah...kita jadi jarang tak bertemu dong" lirih wonwoo
"Senang bisa berkenalan dengan mu kita harus sering bertemu ok"
"Betul, hubungi saja aku ok
"Kau juga"

Rumah sederhana dan minimalis menjadi tempat dimana jihoon pulang setelah menginap di distrik pusat selama satu minggu.

Jihoon menyalakan benda persegi dan langsung menghubungi seseorang yang sangat ia rindukan namun karena sudah malam tak mungkin jihoon hanya mengirim pesan.

"Sudah selesai, aku ingin tidur"
.
.
.
.
.
.
Tbc

Distrik 17Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang