18

1K 116 17
                                    

Detik demi detik, menit demi menit, jam demi jam, hari demi hari, Minggu demi Minggu jihoon lewati tanpa adanya Kwon soonyoung, hari ini mereka sudah kembali menjalankan tugas dengan Siwon sendiri yang memimpin pasukannya.

Jihoon dari luar akan terlihat tertawa bahagia dan bercanda walau sebenarnya dalam hati nya ia soonyoungnya ia rindu adu mulut dengan soonyoung dan semua tahu itu.

Hari ini jihoon memutuskan untuk pergi jalan-jalan menuju rumah kang ajussi dan ajungma dengan di temani wonwoo, Siwon mengijinkan jihoon karena ingin menghibur jihoon agar tidak terlalu lama bersedih.

Kediaman kang ajussi dan ajungma nampak kosong namun tidak membuat jihoon beranjak dari tempat duduk yang di buat dibawah pohon yang rindang dengan daun coklat yang akan gugur berganti musim.

"Kau tak kedinginan" tanya wonwoo
"Tidak aku pakai mantel tebal, sarung tangan dan syal agar tidak dingin" sahut jihoon
"Kau persiapan sekali"
"Aku tak ingin sakit, jika aku sakit aku akan kesulitan bertemu dengan soonyoung"
" Benar apa lagi sekarang kita sudah kembali bertugas"
"Satu bulan won...soonyoung belum juga bangun, aku merindukannya biasanya soonyoung yang akan menemaniku jalan-jalan seperti ini sekarang kau kadang mingyu kadang seokmin kadang Jeno kadang Lucas terlebih lagi soonyoung akan mengomeli ku kalau aku tak menggunakan mantel tebal, sarung tangan dan syal saat keluar"
"Kau bahkan hafal ocehannya...apa lagi yang paling kau rindukan dari soonyoung?"
"Adu mulut dengannya, kau tahu soonyoung itu tak bisa romantis jadi kami lebih sering adu mulut atau bertengkar dari pada bersikap romantis seperti kau dan mingyu"
"Aku tak tahu kenapa yang kau rindukan itu"

Jihoon dan wonwoo masih duduk disana sampai suara teriakan mingyu dan Siwon terdengar begitu keras menghampiri dua orang yang sedang asik bercerita banyak hal.

"Kalian ini suka sekali mengerjai orang tua, aku lelah harus berjalan dari markas sampai sini...ayo pulang kemarkas sebentar lagi badai aku tak mau kalian membeku" omel siwon
"Tadi ku ajak dengan kendaraan atau sepeda appa Choi tak mau" gerutu mingyu
"Ku pikir tidak jauh" ujar Siwon lagi
"Ayo appa Choi sekarang kembali markas katanya sebentar lagi akan badai" ujar jihoon dengan senyuman manisnya
"Nanti wonwoo buatkan coklat panas untuk appa Choi sebagai bonus wonwoo juga akan masakan ramyeon spesial untuk appa Choi" ujar wonwoo
"Baik lah kalau begitu...mingyu-ya calon istrimu ini sungguh pintar menarik perhatian perut ku...dan sekarang pulang aku tak ingin jihoon membeku" ujar Siwon merangkul jihoon dan wonwoo berjalan mendahului mingyu
"Dasar harabeoji satu ini" gerutu mingyu
"Jangan menggerutu aku mendengarnya" teriak siwon

Mereka bergegas kembali kemarkas dan Siwon meminta semua anggota untuk masuk kedalam asrama mereka masing-masing untuk istirahat sekaligus menunggu badai reda.

Jihoon memilih untuk tidur dari pada ia membuka mata dan berakhir menangis memikirkan soonyoung yang belum juga bangun.
.
.
.
Tepian pantai nan indah dengan pasir putih dan air pantai yang biru menjadi tempat dimana jihoon membuka matanya merasakan terpaan aing sejuk pantai, langkahnya terus melangkah entah kemana jihoon tak tahu.

Sampai...

Langkah jihoon terhenti ketika kedua netranya melihat orang yang sangat ia rindukan selama satu bulan ini ia adalah soonyoung ya Kwon soonyoung.

Pria itu duduk di tepian pantai dengan baju putih dan celana putih pendeknya tak lupa dengan topi berwarna putih dan menatapnya dengan penuh senyuman.

Jihoon mendekati soonyoung dengan senyuman juga rasanya ia ingin menangis namun ia tak ingin terlihat menyedihkan di hadapan soonyoung.

Jihoon memeluk tubuh kekar soonyoung dan dibalas dengan pelukan hangat dari soonyoung.

Distrik 17Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang