3. Awalan Kematian

724 177 68
                                    

Happy reading

****

Tidak terasa, waktu berjalan dengan cepat, seiring dengan kesembuhannya Lisa yang semakin hari semakin baik.

Hari itu, Lisa bergegas ke kamar mandi untuk mencuci mukanya. Ketika Dia menengok ke arah cermin kamar mandi, ternyata hidungnya berdarah, Otomatis Dia kaget melihat hal itu, baru kali ini Dia mengalami mimisan, tetapi dia tetap positif thinking dan tidak memikirkan hal negatif apapun, akan tetapi di dalam hati kecil nya terselip bahwa hal ini sepertinya sudah pernah terjadi kepadanya entah itu di mimpi atau dalam kenyataan, Dia merasa dejavu dengan kejadian itu.

Dalam suatu kejadian tidaklah mudah melupakan kejadian yang sudah di alami, apalagi kejadian tersebut merupakan kecelakaan yang amat tragis yang terjadi kepada diri Lisa, kejadian tersebut mengubah seluruh pandangan hidupnya, akan tetapi Dia tidak bisa mengubah takdir, yang bisa Dia lakukan hanyalah menerima takdirnya dan berusaha mengambil hikmahnya.

^^^

Lisa berangkat ke kampus pada siang hari pukul 13.00, seperti biasa Dia menggunakan jasa ojek online, di dalam hati kecilnya mungkin terselip trauma yang mendalam tetapi Dia tetap melawan rasa ketakutan akan tragedi dulu dan menerapkan dalam hatinya bahwa itu sudah takdir Tuhan YME yang tidak bisa Dia ubah.

Sesampainya di kampus Dia bertemu teman-teman nya, semua teman nya merasa prihatin atas kejadian dulu dan mereka memberi semangat kepada Lisa agar bisa mengalahkan rasa trauma nya.

"Selamat datang kembali yah temanku ,aku kangen banget sama kamu Lis" Ujar Zara sambil memeluk Lisa.

"Makasih banyak yah Zara." Balas Lisa sambil tersenyum.

"Iya sama-sama Lis, tenang aja selama kamu koma, aku udah membuat catatan buat makalah dan buku tulis kamu." ujar Zara sambil tersenyum.

"Aduh ngerepotin nih, sekali lagi makasih yah Zara, tapi pasti kamu ada maunya yah tumben baik nih." Ucap Lisa sambil tersenyum.

"Iyalah ada," Ucap Zara sambil ketawa.

"Sialan, emang ada kan, dasar teman durhaka." Batin Lisa.

"Tadi pas kamu jalan kesini, aku lihat kamu bareng sama cowok yah, siapa tuh? kenalin dong ke aku Lis." Pinta Zara dengan memelas.

"Lah kan, kamu lagi di deketin kan sama si Aldi anak teknik itu kan, jangan serakah ini jatah buat aku." Balas Lisa sambil tersenyum.

"Kamu kira Dia barang apa bilang jatah segala, eh bentar ko kamu bisa tau Lis kalo aku di deketin sama si Aldi, se ingat aku, aku ga pernah nyeritain soal Dia, terakhir kita jumpa kan pas aku pulang ngampus bareng kamu, terus kamu ngajak ketemu tapi aku nya ketiduran?" Tanya zara.

"Emm gini sebenernya aku ketemu hantu yang menyerupai kamu Zar, aku kan udah bilang, kamu lagi sama aku di perpus lagi bicara, terus pas aku lihat pesan dari kamu, eh ternyata beneran kamu lagi di rumah, jadi yang ngomong sama aku dari tadi siapa? Terus Dia juga biasa-biasa ngomong nya lancar kaya gini sampai curhat segala tentang si Aldi, aneh kan." Balas Lisa.

"Oh pantesan aku bales pesan dari kamu tapi ga di jawab, waktu itu kirain aku kamu becanda." Jawab Zara.

"Ya ngga lah masa bercanda." Balas Lisa dengan kesal.

"Sudah lah lupakan masa lalu, jangan di pikirkan lagi yah ,yang penting sekarang kamu sehat." ucap Zara sambil tersenyum.

"Iya." balas Lisa.

Tetapi suara dalam hati Lisa menolak untuk baik - baik saja, karena setelah kejadian itu hal buruk terus menimpa dirinya sampai dirinya hampir kehilangan nyawa.

Sebenarnya Lisa merasa aneh dengan tangan kanan nya, waktu Dia jalan menuju ke kelas dia berpapasan dengan anak teknik yang bernama Dika, kebetulan arah kelas nya pun sama dengan Dia, jadi bareng lah mereka berjalan menuju kelas.

Ketika berjalan menuju kelas Dia ngajak bersalaman pada Lisa, tetapi Lisa merasa aneh saat menyentuh tangan pria itu dan Lisa mendapatkan suatu penglihatan bahwa sebentar lagi pria itu bakalan meninggal.

Keesokan harinya, disaat Lisa di kamarnya, Dimana dinding kamarnya di penuhi dengan cahaya lampu minimalis dan bernuansa klasik.

Lisa termenung memikirkan maksud dari 'vision' yang Dia alami terhadap pria kemarin, Lisa melihat benang kehidupan pria itu terputus.

"Ah sudahlah jangan mikirin kaya gitu, mungkin itu cuma kebetulan, fokus belajar aja lis, kamu harus ngejar ketertinggalan pelajaran kamu."batin Lisa.

Lisa menganggap hal itu cuma kebetulan dan ternyata?

Tanpa disadari Ditengah malam smartphone Lisa nyala, sengaja Lisa silent smartphone nya agar Dia bisa lebih tenang untuk beristirahat.

Pagi sudah tiba, sinar matahari membangunkan raga Lisa, terlihat smartpone nya masih menyala karena banyak spam dari seseorang.

"Ya tuhan?"Ujar Lisa dengan kagetnya.

Dan ternyata itu dari Zara.

📞"Lis? Ada kabar buruk, teman se-angkatan kita anak teknik yang namanya Dika telah meninggal dunia tadi malam karena kecelakaan, nih aku send yah foto nya, ini aku dapat dari story wa temen aku yang dimana Dia juga temen sekelas nya Dika." Ucap Zara dari pesan nya.

Kemudian Zara mengirimkan foto pria itu yang dimana muka sebelum dan sesudah kecelakaan dan pesan yang lainnya cuma spam terus-terusan,

Ketika Lisa melihat foto tersebut, alangkah kaget nya Dia, ternyata yang ada di dalam foto tersebut ialah cowok yang kemarin berpapasan dengannya.

"Pria ini kan yang kemarin ? Kenapa hal itu bisa terjadi, apakah ini salah aku ya Tuhan, meskipun baru saja kenal tapi Dia orang yang baik, semoga saja amal ibadah nya diterima disisinya amin,"batin Lisa.
Pikirannya berkecamuk kesana kemari, terselip dalam pikirannya bahwa hal ini tidak mungkin kebetulan, Dia hanya bisa merenung sendiri dalam kamarnya dan memikirkan apa hubungan kematian Dika dengan tanda kematian yang telah Dia lihat ketika Dia menyentuh tangan Dika.

Semua hal tersebut terlihat absurb bagi dirinya, karena setelah bangun dari kematian, entah kenapa Dia merasa ada sesuatu yang aneh pada dirinya.

Bersambung...

see you next part...

Upnormal ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang